tag:blogger.com,1999:blog-76796291600646727532024-03-12T00:29:57.701-07:00TablighGo Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.comBlogger35125tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-49012384694416476802011-08-03T02:06:00.000-07:002015-12-31T02:33:27.572-08:00Cerita unik tentang sedekah sembunyi-sembunyiHabib Munzir Al Musawwa : Cerita unik tentang sedekah sembunyi-sembunyi<br />
<img align="left" src="http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc6/hs041.snc6/167107_2745477595206_1205491310_101355145_3798267_n.jpg" height="240" width="320" />Al habib Munzir Almusawa menjelaskan : ada 3 macam sedeqah, yaitu sedekah secara sembunyi-sembunyi,sedekah secara-terang-terangan,dan sedekah dengan MAAF…contohnya>>><br />
<span class="fullpost"></span><br />
<span class="fullpost">Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika salah seorang yang mengumpulkan hartanya yang banyak untuk bershadaqah sembunyi – sembunyi. Ia kumpulkan uang sampai berjumlah sekian ribu dinar dalam 1 tahun. Kerja khusus untuk bershadaqah tapi sembunyi – sembunyi. Sudah terkumpul, pergi keluar malam hari. Dilihat ada seorang wanita tidur di jalanan. “Wah ini orang susah”, kasih uang ia menutup wajahnya memberikan bungkusan uang itu dan lari supaya tidak diketahui wajahnya. Pagi hari gempar di kampung. Ada pelacur diberi shadaqah oleh orang sembunyi – sembunyi. Ia berkata “Subhanallah!! Salah beri, aku kira wanita susah ternyata pelacur”, “Ya Rabb aku setahun mengumpulkan uang untuk dapat pahala shadaqah yang sembunyi – sembunyi ternyata uangku untuk pelacur”.</span><br />
<span class="fullpost"> Tapi ia tidak putus asa, ia kumpulkan lagi uang sampai setahun yang jumlahnya sekian ribu dinar. Sekarang aku tidak mau tertipu, pilih – pilih dulu. Dilihatnya orang sedang duduk diam saja di satu tempat yang gelap. “ini pasti orang susah”, diberi padanya lalu lari. Paginya gempar lagi, pencuri sedang ingin mencuri mendapat uang shadaqah dengan jumlah uang yang besar. “Ya Rabb 2 tahun aku bekerja khusus untuk memberi nafkah orang yang susah dengan sembunyi – sembunyi. Tahun pertama pelacur, tahun kedua pencuri”.<br />
Ia tidak jera, kumpulkan lagi sampai 1 tahun. “Ya Rabb ini yang terakhir, kalau sudah masih lagi sampai shadaqah bukan kepada mustahiq, selesai Ya Rabb aku tidak mampu lagi”. Dia lihat orangtua tengah malam jalan sendiri dengan tongkatnya tertatih – tatih. “Wah ini orang yang pasti berhak, malam – malam begini orangtua jalan malam - malam dengan tongkat pasti orang susah”. Dilemparnya uang itu “ini untukmu” dan ia pun pergi. Pagi hari gempar lagi kampung, “ada kabar apa?” orang paling kaya dan paling kikir dapat uang semalam oleh orang yang shadaqah sembunyi – sembunyi. “Ya Rabb yang pertama pelacur, yang kedua pencuri, yang ketiga orang paling kaya dan paling kikir di kampungnya. Ya Rabb apa arti dari perbuatanku?”.<br />
Ia pun diam, sekian tahun kemudian… 20 tahun kemudian, Allah Swt sampaikan kabar padanya ada dua orang ulama besar adik kakak. Muridnya puluhan ribu dan ia termasuk orang yang asyik dengan ulama itu. Ini ulama adik kakak dua – duanya orang yang sangat luar biasa ilmunya luas, pengikutnya puluhan ribu. Ia berkata “Subhanallah!! ini ulama adik kakak siapa ayahnya?”. Kasak – kusuk tanya kesana – kemari ternyata 2 orang anak itu adalah ibunya seorang pelacur dulu tapi tengah malam ada yang memberi shadaqah sembunyi – sembunyi. Ibunya itu melacur untuk nafkah anaknya maka ia taubat dari pelacurannya dan ia sekolahkan kedua anaknya dengan hartanya itu. Allah jadikan dengan harta itu anak ini jadi orang baik menjadi ulama besar dan pahalanya kembali padanya. Airmatanya mengalir, ternyata yang kuberikan 20 tahun yang lalu Allah menjadikannya berlipat ganda sampai muncul 2 orang ulama shalih sampai puluhan ribu orang yang beribadah mengikuti ilmunya dan pahalanya untuk dia. Ini keikhlasan seseorang.<br />
Tidak lama kemudian ia dengar lagi ada seorang wali shalih wafat. Masya Allah ratusan ribu yang mengantar jenazahnya. Siapa orang itu? Orang itu dulu pencuri, saat ia sedang mencuri ia berdoa kepada Allah “Ya Rabb beri aku keluhuran kalau aku dapat rizqi malam ini aku taubat”. Ada yang melemparinya uang lantas ia bertaubat ia bershadaqah, ia masuk ibadah dan ia tidak keluar dari tempat ibadahnya sampai Allah angkat ia menjadi orang yang shalih.<br />
Lantas ia (orang ygersedekah yg terharu atas dua kabar itu berkata) berdoa “Ya Rabb tinggal yang ketiga, bagaimana dengan orangtua yang paling kaya dan kikir di kampung kami”. “oo orang itu sudah wafat tapi ia pindah ke tempat lain berwasiat mengirimkan seluruh hartanya untuk membangun Baitul Maal bagi para anak yatim sampai sekarang itu hartanya masih makmur”. Kenapa? gara – gara dia malu tengah malam katanya, dia yg kaya kikir, tengah malam ada yang sedekahi. Dia berkata “ini orang sedekah padaku, sementara aku tidak pernah shadaqah. Aku nafkahkan seluruh hartaku dan harta ini untuk<br />
baitul maal” dan untungnya terus berlipat ganda sampai 20 tahun tidak berhenti. Ini pelipatgandakan di dunia dan pahalanya di hari kiamat dinaungi oleh Allah Swt.<br />
Rasulullah berdiri “siapa yang mau berinfak?”<br />sayyidina Utsman berdiri<br />“aku ya Rasulullah 100 ekor onta” (1 ekor onta itu harganya 40 ekor kambing) 100 ekor onta sudah dengan pelananya “Siap”, sayyidina Utsman bin Affan ra,<br />Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata<br />“jazakallah khair ya Utsman” duduk Sayyidina Utsman,<br />Rasul berdiri lagi,<br />“ada lagi yang mau berinfak?”<br />Sayyidina Utsman berdiri lagi<br />“ya Rasulullah, aku 200 ekor onta tambah yang tadi 100 jadi 300”<br />Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam berkata<br />“cukup Utsman duduk, yang lain ada yang bantu?”<br />diri lagi Sayyidina Utsman<br />“ya Rasulullah 300 ekor onta tambah 300 yang tadi 200 pertama 100, 200, 300 jadi jumlahnya 600 ekor onta dengan pelananya dengan perlengkapannya fisabilillah”<br />Maka berkatalah Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam<br />“tidak ada lagi yang akan musibah menimpa Utsman bin Affan setelah ini”<br />seluruh biaya menuju perang Tabuk ditanggung Utsman bin Affan Ra.<br />
Jika ingin dimaafkan dari dosa-dosa, maka maafkan kesalahan orang lain kepadamu dan kau akan dibebaskan dan mendapatkan cahaya maaf dari Sang Maha Pemaaf, karena Sang Maha Pemaaf malu jika tidak memaafkan hamba-Nya yang pemaaf. Sebagaimana sebuah doa yang teriwayatkan dalam riwayat yang shahih:<br />
اَللّهُمَّ إِنَكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اْلعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا<br />
“Wahai Allah, sesungguhya Engkau Maha pemaaf, menyukai maaf maka maafkanlah kami”<br />
<br />
blog ini didukung oleh <a href="http://www.pakarresep.com/">www.pakarresep.com</a></span>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-31223878895543354542013-01-11T23:34:00.001-08:002013-01-11T23:34:36.533-08:00Check out majelisrasulullah.org - Home<p>I want you to take a look at: <a href="http://url.socialtwist.com/r?l=4lb25">majelisrasulullah.org - Home</a> </p>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-88445763237753821202011-12-31T07:31:00.000-08:002011-12-31T07:35:56.979-08:00LIVE VIDEO STREAMING MAJELIS RASULULLAH SAW SETIAP MALAM SELASA DAN MALAM MINGGU PUKUL 20.15 WIBLIVE VIDEO STREAMING MAJELIS RASULULLAH SAW SETIAP MALAM SELASA DAN MALAM MINGGU PUKUL 20.15 WIB<br /><br /><br /><span class="fullpost"><br /><div style="text-align: center;"><object id="ply" classid="clsid:d27cdb6e-ae6d-11cf-96b8-444553540000" width="300" height="306" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=6,0,40,0"><param name="name" value="ply" /><param name="flashvars" value="file=mm2xx01&type=video&screencolor=000000&logo=http://www.indoweb.tv/indoweb.png&streamer=rtmp://stream.indoweb.tv/live&false=true" /><param name="src" value="http://indoweb.tv/tools/player/player.swf" /><param name="allowfullscreen" value="true" /><param name="quality" value="high" /><embed id="ply" type="application/x-shockwave-flash" width="300" height="306" src="http://indoweb.tv/tools/player/player.swf" quality="high" allowfullscreen="true" flashvars="file=mm2xx01&type=video&screencolor=000000&logo=http://www.indoweb.tv/indoweb.png&streamer=rtmp://stream.indoweb.tv/live&false=true" name="ply"></embed></object></div><br /></p><br /><br /></span>Unknownnoreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-64085077082974910702010-09-14T21:35:00.000-07:002010-09-14T21:53:40.129-07:00SMS Gratis Semua Operator Se IndonesiaPengen Kirim SMS Gratis? Coba Langsung kirim di Hp Kamu<br />Send Free SMS or SMS Gratis To GSM and CDMA<br /><br /><center><iframe src="http://ematoh.com/ematoh-sms-free-unlimited.php" title="http://darunnahdha.blogspot.com/ | Indonesia Free Happy SMS Texting Social Network | Gratis Send SMS All Operators Indonesia" scrolling="no" frameborder="0" height="415" width="200">&amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;lt;br&amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;gt;&amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;lt;br&amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;gt;</iframe></center><br /><br /><center><iframe src="http://ematoh.com/inbox/reply.php" title="http://darunnahdha.blogspot.com | Indonesia Free Happy SMS Texting Social Network | Gratis Send SMS All Operators Indonesia" scrolling="no" frameborder="0" height="200" width="200">&amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;lt;br&amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;amp;gt;</iframe></center><br /><br /><br />SMS Gratis ke Semua Operator Se Indonesia 2010<br /><br />Send FREE SMS or SMS GRATIS to this GSM and CDMA operators : (Telkomsel) Simpati, As, Halo, (Indosat) Mentari, Matrix, IM3, Starone, XL, (Natrindo) AXIS, (Hutchison) 3, (Telkom) Flexy, (Bakrie) Esia, Wifone, (Mobile-8) Fren, Mobi, Hepi, (Sampoerna) Ceria, Smart, Content, SMS Gateway, SMS Massal, Broadcast, Bulk, Blast, WebSMS, SMS Masking,Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-46507367346710222162010-06-10T23:27:00.000-07:002010-06-10T23:49:28.207-07:00Pengumuman Speedy Blog Competition 2010 Jawa Timur<div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">Pengumuman Speedy Blog Competition 2010 Jawa Timur</span><br /></div><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM7KitkD3ZRrGAcweKO1Y5IpPnaJW1JtRMaqPj0RNbHpetWOGFXBxR1wZu1N01cCvLJW5L5KdosSjyTn9_qp6ou_7g8FBWsvTkrDpuxMZHEQ-JGNPgbmdMUppgGTaqr06jkzecttpWFeY/s1600/piala12.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 167px; height: 167px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgM7KitkD3ZRrGAcweKO1Y5IpPnaJW1JtRMaqPj0RNbHpetWOGFXBxR1wZu1N01cCvLJW5L5KdosSjyTn9_qp6ou_7g8FBWsvTkrDpuxMZHEQ-JGNPgbmdMUppgGTaqr06jkzecttpWFeY/s1600/piala12.jpg" alt="" border="0" /></a>Syukur Alhamdulillah, dalam ajang Speedy Blog Competition 2010 Jawa Timur setelah kurang lebih 1 bulan ini, dimulai tanggal 17 Mei yang lalu, tadi siang diumumkan bahwa Blog (<a href="http://huricomp.co.nr/">http://huricomp.co.nr</a>) tidak disangka-sangka blog yang sederhana ini menjadi Pemenang juara Favorit di ajang Competition ini,<br /><div style="text-align: justify;"><span class="fullpost"><br />Meskipun Blog ini belum Mendapat Kemenangan, saya cukup berbahagia dengan apa yang di dapat dari <a href="http://huricomp.blogspot.com/">http://huricomp.co.nr </a>yang secara tidak langsung saya juga ikut serta dalam pembangunan blog tersebut. Selamat Buat P. Daman Huri Selaku Pemegang http://huricomp.co.nr<br /><br />dan Selamat kepada seluruh pemenang, semoga penjurian benar-benar berlaku jurdil, jujur dan adil. Yang belum menang jangan berputus asa. Kegagalan adalah Kemenangan yang tertunda, Teruskan kreatifitas kalian menjelang Lomba Web Blog Tahun 2011 mendatang. Dengan lomba ini semoga terbentuk blogger-blogger dan Designer-designer yang handal dan berkualitas.<br /><br />Dan tak lupa pula, terima kasih buat :<br /><a href="http://shobi-av.blogspot.com/">http://shobi-av.blogspot.com</a> (Moh. Shobirin) yang juga ikut serta di Huri Computer meskipun hasilnya kurang memuaskan, kalian Insya Allah menjadi Blogger Sejati Kebanggan Indonesia. Insya Allah. Bravo Terus Blogger Indonesia. Jadikan Indonesia Go International<br /><br /><br /><span style="font-size:78%;"><span style="font-weight: bold;">Pengumuman Speedy Blog Competition 2010 Jawa Timur,<br />Pengumuman Lomba Blog Speedy 2010,<br />Sang Juara,<br />Hasil Pengumuman Lomba Blog Speedy<br /><br /></span></span></span></div>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-34034967714331697282010-06-08T19:20:00.000-07:002010-06-10T21:11:38.733-07:00MELEK TEKNOLOGI INFORMASI BERSAMA SPEEDY<span style="font-weight: bold;">MELEK TEKNOLOGI INFORMASI BERSAMA SPEEDY</span><br /><br /><div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHr2gtknGgfF-APAJ-M8Ccqlueq9YMUwiWYpa5Yjq0EgtGDhP1cn3vD1kiSEUuc5-_9UOMGqM33H_ljYVt6RWSvVrELqfj_USnl3PLWJmMZV8wqF6yhx598SBX0SdEI_MAVL0pHrTEzgX9/s1600/SPEEDY+MAKIN+CEPAT.png"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 191px; height: 129px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHr2gtknGgfF-APAJ-M8Ccqlueq9YMUwiWYpa5Yjq0EgtGDhP1cn3vD1kiSEUuc5-_9UOMGqM33H_ljYVt6RWSvVrELqfj_USnl3PLWJmMZV8wqF6yhx598SBX0SdEI_MAVL0pHrTEzgX9/s320/SPEEDY+MAKIN+CEPAT.png" alt="Koneksi Speedy Makin Cepat" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480615979117878066" border="0" /></a>Telkom Speedy adalah layanan akses Internet berkecepatan tinggi dari TELKOM yang berbasis teknologi akses ADSL. Akses ADSL memanfaatkan jaringan akses telepon yang ditingkatkan kemampuannya menjadi jaringan digital berkecepatan tinggi, sehingga selain mendapatkan fasilitas telepon, customer juga dapat melakukan akses Internet dedicated dengan kecepatan downstream yang tinggi.<br /><br />Jaringan Speedy yang sekarang makin menjangkau di Tanah Air kita ini, tentu saja menjadi hal yang luar biasa dalam program <span style="font-weight: bold;">Melek Teknologi Informasi</span>. Pasalnya, Tekhnologi Informasi menjadi hal yang sangat diperhitungkan oleh banyak kalangan, baik dari Corporate, Pebisnis Profesional maupun amatir, Personal baik dari segi yang mempunyai ekonomi tinggi hingga paling rendah sekalipun.<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://img715.imageshack.us/img715/2693/melekinternet.gif"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 147px; height: 147px;" src="http://img715.imageshack.us/img715/2693/melekinternet.gif" alt="" border="0" /></a>Interaksi yang timbul oleh karena Tekhnologi Informasi yang telah hadir menjadikan Indonesia adalah nomor 1 (Sepengetahuanku melalui berbagai check hosting, domain, member aplikasi web dan seputarnya) sebagai pengakses internet paling banyak. Tapi bagaimana pemanfaatannya? sudah benarkah?.<br />Maka, sesegeralah menjadikan speedy sebagai content hebat untuk memberikan pengetahuan - pengetahun pemanfaatan Tekhnologi Informasi dengan baik dan benar, berikut 5 Content Speedy yang sangat menarik.<br /><ul><li> <a href="http://www.kanalbola.com/">Kanal Bola (http://www.kanalbola.com)</a></li><li> <a href="http://game.telkomspeedy.com/">Speedy Games (http://game.telkomspeedy.com)</a></li><li> <a href="http://protector.telkomspeedy.com/">Protector (http://protector.telkomspeedy.com)</a></li><li> <a href="http://edu.telkomspeedy.com/">Pesona Edu (http://edu.telkomspeedy.com)</a></li><li> <a href="http://www.fulltrek.com/">Fulltrek (www.fulltrek.com)</a></li></ul><a href="http://www.kanalbola.com/"><br /><br /><span style="font-weight: bold;font-size:130%;" >Kanal Bola</span></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM3uvVlgeAWxqq4P7oiCmI5k2km4U2u6pvrUzV8N0HMjSURi0G2r0RlwkZao0gFPW0nSQ73f_4GalnrhVoSp8uPxlQOPJeaYkw_yBVaQRUfgVLreV45RQAf7KiLnHWtLvyJItdIrWcDAHL/s1600/KanalBola.png"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 236px; height: 131px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjM3uvVlgeAWxqq4P7oiCmI5k2km4U2u6pvrUzV8N0HMjSURi0G2r0RlwkZao0gFPW0nSQ73f_4GalnrhVoSp8uPxlQOPJeaYkw_yBVaQRUfgVLreV45RQAf7KiLnHWtLvyJItdIrWcDAHL/s320/KanalBola.png" alt="Kanal Bola" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5481293361237193298" border="0" /></a>Kanal Bola merupakan portal yang berisi kumpulan informasi mengenai sepakbola baik berupa berita maupun video dan TV streaming tentang sepakbola terkini yang telah di luncurkan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. portal ini berlaku untuk seluruh area yang telah dilayani Speedy dan TELKOMnet. Keunggulan serta manfaat yang diperoleh dengan penggunaan layanan Kanal Bola: Pengguna selalu mendapatkan informasi terbaru dari dunia sepakbola, Pengguna dapat menikmati langsung siaran Liga Inggris dan Liga Italia melalui portal Kanal Bola dengan melakukan streaming TV Liga Inggris dan TV Liga Italia, Pengguna dapat menikmati klip-klip goal yang dapat diakses berkali-kali. Tertarik untuk mencobanya? silahkan <a href="http://www.kanalbola.com/">klik disini</a><br /><br /><br /><br /><a href="http://game.telkomspeedy.com/"><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;">Speedy Games</span></span></a><br />SpeedyGames. Kontent games online melalui akses Telkom Speedy dengan alamat situs web http://game.telkomspeedy.com. Situs games ini menyediakan lebih dari 130 jenis Game Online. Paket Games dari TELKOM Speedy sudah dapat dinikmati oleh pengguna broadband Indonesia. Paket Games ini memungkinkan pelanggan untuk terhubung dengan semua pengguna Games Online dan bermain Games secara real time-online. Saat ini, pelanggan Speedy telah mencapai 1,2 juta yang tersebar di seluruh Indonesia. Dimana sebanyak 500.000 pelanggan berada di wilayah Jabodetabek.<br /><center><embed alt="Speedy Games" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" title="Free Speedy Games" type="application/x-shockwave-flash" src="http://game.telkomspeedy.com/portal/speedygamers/flash/content.swf" wmode="transparent" name="obj1" height="200" width="250"></embed></center><br />Speedy Games merupakan inovasi telkomspeedy yang ditujukan untuk para penyuka game online, game yang disediakan di portal speedy game ini merupakan game-game terpopuler dan terbaru seperti game-game buatan valve yang telah melegenda seperti counter strike, condition zero, serta game dari popcap. tidak hanya sebagai portal untuk bermain game tetapi speedy game juga menyediakan forum tentang speedy game untuk bisa saling berkomunikasi antar gamers dan untuk mengetahui pertandingan atau kejuaraan akan diadakan di kota lain sehingga kita juga bisa ikut berpartisipasi untuk unjuk kemampuan kita dalam memainkan game. Tertarik untuk mencobanya? silahkan <a href="http://game.telkomspeedy.com/">klik disini</a><br /><br /><br /><br /><a href="http://protector.telkomspeedy.com/"><span style="font-size:130%;"><span style="font-weight: bold;">Speedy Protector</span></span></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAb1GcP3061iqccypZC_Ww1wtcGhZB_rt_Vz_lXBIJLfjDypwtYIy9MMQd0Jmufll1gf-gxItl3pF6ZQeozcsu5VppIFShHTYuY9oQeglu7Tbvnf2b9ecnUrA3kzwyh5Et1pd-_wSNpqAa/s1600/Protector.png"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 267px; height: 142px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAb1GcP3061iqccypZC_Ww1wtcGhZB_rt_Vz_lXBIJLfjDypwtYIy9MMQd0Jmufll1gf-gxItl3pF6ZQeozcsu5VppIFShHTYuY9oQeglu7Tbvnf2b9ecnUrA3kzwyh5Et1pd-_wSNpqAa/s320/Protector.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5481298441227683026" border="0" /></a>Security data merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin kenyamanan kita melakukan berbagai aktifitas yang ada hubungannya dengan internet, PT TELKOM sebagai salah satu penyelenggara layanan akses internet pita lebar, Speedy sadar betul akan hal tersebut. Untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, saat ini Speedy dilengkapi dengan produk software keamanan online yang diberi nama Protector. Protector akan memberikan perlindungan bagi pengguna speedy yang sedang online, sehingga pelanggan tidak perlu merasa khawatir saat berselancar di jaringan internet. Untuk menjamin keamanan komputer anda dari Virus, Spyware, Trojan horse, dan Hack yang selalu mengancam para pengguna internet. saat anda sedang dalam keadaan online maka secara otomatis bekerja untuk mengamankan data anda kapanpun dan dimanapun. protector ini bisa juga dijalankan untuk pengguna non speedy tentunya dengan biaya yang sedikit lebih besar dari pada pengguna speedy. inilah bukti keikutsertaan telkomspeedy dalam meningkatkan keamanan berinternet di Indonesia. Untuk lebih lengkapnya silahkan kunjungi <a href="http://protector.telkomspeedy.com/">http://protector.telkomspeedy.com</a>.<br /><br /><br /><span style="font-size:130%;"><br /><a href="http://edu.telkomspeedy.com/"><span style="font-weight: bold;">Pesona Edu</span></a></span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdu6feJfRErO7cpAIPgpmbJKETuP9msuhaCXPngIFvZi2hu981dHFi_tk8N4IEV3PyJ2SOsytAJAc0PAlNiWbBeyRd6I6NakHx3ldkFuNrnzkUNgJhSk8003VBSR4aZjQj2dxsuaAmczwD/s1600/Pesona+Edy+Speedy.png"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 205px; height: 164px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdu6feJfRErO7cpAIPgpmbJKETuP9msuhaCXPngIFvZi2hu981dHFi_tk8N4IEV3PyJ2SOsytAJAc0PAlNiWbBeyRd6I6NakHx3ldkFuNrnzkUNgJhSk8003VBSR4aZjQj2dxsuaAmczwD/s320/Pesona+Edy+Speedy.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5481293340024937282" border="0" /></a>PesonaEdu online adalah aplikasi konten pendidikan yang dijalankan dengan menggunakan koneksi internet yang telah di luncurkan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Keistimewaan dari Pesona EDU Online ini adalah kontennya yang sesuai dengan Kurikulum Pendidikan Nasional Indonesia, serta adanya fitur lab virtual yang memungkinkan user, baik itu Guru maupun Siswa untuk mempraktekkan pemakaian alat-alat Lab yang ada disekolah, contohnya neraca ukur, alat ukur micrometer virtual, dan masih banyak alat virtual yang lain yang dapat anda pergunakan. Software Pesona Edu ini sangat mudah digunakan dan sangat bagus untuk membantu siswa memahami Edukasi pendidikan misalkan Matematika, Fisika dan yang lainnya.<br />Berikut salah satu contoh Pesona Fisika : Grafik Kecepatan<br /><center><embed alt="Demo Software Pesona Edu" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" title="Demo Software Pesona Edu" type="application/x-shockwave-flash" height="450" src="http://www.pesonaedu.com/uploaded/demo/kecepatan.swf" width="450" wmode="transparent" name="obj1"></embed></center><br /><br />Hal ini tentu akan sangat efektif bagi pembelajaran siswa, karena selain dapat mempelajari pelajaran dan edukasi yang ada di dalamnya, siswa juga dapat mengenal tentang komputer dan Internet. Tertarik untuk mencobanya? <a href="http://edu.telkomspeedy.com/">silahkan klik disini</a><br /><br /><br /><span style="font-size:130%;"><a style="font-weight: bold;" href="http://www.fulltrek.com/">Full trek</a></span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9vwwDjfT59v2j-IAXgOvoyupxJqcSUSj2YBs7_GAol_x-PDfHzCfRmp1xroWUQLGP_0B5PGDBM5i0PACLZRmVb7vn1w4_2QIwqgW16AOfq3BnEv03fQ4nPUf_e9TNWAR9wE7YODXGG6El/s1600/fulltrek.png"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 206px; height: 123px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9vwwDjfT59v2j-IAXgOvoyupxJqcSUSj2YBs7_GAol_x-PDfHzCfRmp1xroWUQLGP_0B5PGDBM5i0PACLZRmVb7vn1w4_2QIwqgW16AOfq3BnEv03fQ4nPUf_e9TNWAR9wE7YODXGG6El/s320/fulltrek.png" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5481293348112599634" border="0" /></a>Full Trek adalah inovasi telkomspeedy untuk memanjakan pelanggannya dalam menikmati hiburan di dunia music. Di dalam full trek ini kita dapat menikmati lagu-lagu terbaik dari Indonesia, Barat, India bahkan Asia. Kita dapat mendownloadnya dalam berbagai format seperti full track, RBT, music video, dan ringtone.didalam inovasi ini juga kita dapat menikmati fasilitas video streaming. Tunggu apa lagi segera daftarkan diri anda para penggemar music disini, karena didalam Full Trek ini kita juga akan mendapat list 50 lagu dengan top rate tertinggi, dan tak lupa juga berbagai hadiah menarik bagi pelanggan yang beruntung dalam berbagai event yang diadakan oleh telkom speedy. Tertarik untuk mencobanya? <a href="http://edu.telkomspeedy.com/">silahkan klik disini</a><br /><br />Demikian beberapa content online yang saya rasa dapat memelkkan tekhnologi Informasi bagi khalayak banyak, khususnya Negeri kita tercinta Indonesia persembahan dari Telkom Speedy.<br /></div>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-43558206759326218252010-06-05T19:46:00.000-07:002010-06-10T19:53:42.438-07:00Antivirus Protector dengan Fitur Baru<div style="text-align: justify;">Saat ini, mengakses internet bukan lagi menjadi hal yang asing bagi kita semua. Semua kalangan baik tua dan muda, laki-laki dan perempuan, penjual bakso sampai dengan direktur utama sebuah perusahaan, sudah merasakan asyiknya berselancar di dunia maya atau internet. Sebagai pemicunya tidak lain adalah komunitas jejarin sosial Facebook (FB) dan Twitter. Rasanya ’gak gau’ kalau saat ini tidak punya account FB atau Twitter. Di website yang kita akses di internet, tidak semuanya aman dari gangguan atau virus atau spyware atau yang lainnya. Adanya virus atau spyware tersebut dapat membuat PC atau notebook kita bermasalah serta dapat membuat koneksi internet kita menjadi lambat. Apa jadinya jika saat kita sedang asyik FB-an, tiba-tiba koneksi melambat atau komputer mati karena terinfeksi virus? Tentunya hal ini membuat kesal apalagi mengakibatkan hilangnya data-data penting terkait pekerjaan yang sedang ditangani.<br /><br />TELKOM sudah mengantisipasi hal tersebut dengan mengeluarkan produk anti virus yang disebut PROTECTOR, dan ternyata anti virus ini sangat diminati user. Untuk itu TELKOM terus berinovasi dalam hal peningkatan kualitas produknya dan kemudahan menggunakannya, sehingga diharapkan Protector ini jauh lebih ampuh untuk melindungi komputer dari berbagai macam serangan seperti virus, hacking, trojan horses, intrusion, adware dan spyware.<br /><br /><div style="text-align: center;">Bermitra dengan Ahnlab, TELKOM sudah melakukan serangkaian percobaan dan berikut adalah perbedaan Protector eksisting dan<br /><br /></div> Untuk kemudahan dan kenyamanan kamu, fitur-fitur Protector juga diperbaharui seperti berikut :<br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://images.telkomspeedy.com/berita-protec/fungsi.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 376px; height: 223px;" src="http://images.telkomspeedy.com/berita-protec/fungsi.jpg" alt="" border="0" /></a><br /><br />Cara mengaktifkan Protector Anda<br /><br />1. Aktivasi via web in melalui http://protector.telkomspeedy.com<br />2. Untuk pelanggan Speedy dapat melalui Plasa TELKOM terdekat<br /><br />Layanan Protector tersedia dalam 2 pilihan yaitu :<br /><br />1. Prepaid : Layanan Protector menggunakan alat bayar micropayment IVAS atau Speedy Prepaid dengan durasi per 30 hari, dengan biaya Rp. 10.000,-/bulan (free trial 10 hari).<br />2. Postpaid : Layanan Protector dimana pembayarannya menjadi satu tagihan dengan Speedy. Biaya berlangganan Protector Postpaid : Rp. 8.000,-/bulan (free trial 60 hari).<br /><br />Untuk informasi lebih lanjut hubungi 147 atau Care Center 0807 100 8000, Plasa TELKOM atau web site <a href="http://protector.telkomspeedy.com/">http://protector.telkomspeedy.com</a><br /></div>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-52477642338629432822010-06-08T16:59:00.000-07:002010-06-10T18:12:36.163-07:00Launching PesonaEdu Online, for Better Parents Better TeachersLaunching PesonaEdu Online, for Better Parents Better <a href="http://www.pesonaedu.com/uploaded/Iklan-PesonaEdu1.jpg" target="_blank"><img style="width: 395px; height: 342px;" alt="" src="http://www.pesonaedu.com/uploaded/Iklan-PesonaEdu1.jpg" longdesc="www.pesonaedu.com/uploaded/Iklan-PesonaEdu1.jpg" align="bottom" border="0" vspace="5" hspace="5" /></a> <p align="justify">Banyaknya permintaan dan keluhan bahwa selama ini Software PesonaEdu mahal meskipun sangat bagus akan segera berakhir.</p> <p align="justify">Pada tanggal 6 Mei 2010, versi online software PesonaEdu akan dapat dinikmati oleh seluruh siswa / orangtua / guru dengan hanya Rp. 5.000 per topic per minggu yang bisa diakses secara online di <a href="http://online.pesonaedu.com/">http://Online.PesonaEdu.com</a>.</p> <p align="justify">Pengguna dapat membeli kartu akses atau transfer bank (BCA dan Mandiri) atau alat bayar lain (Indomog dan Paypal) senilai Rp. 25.000 untuk mendapatkan 5 topik.</p> <p align="justify">Konten yang sama dapat diperoleh juga di <a href="http://www.kontenedukasi.com/">www.KontenEdukasi.com</a> yang merupakan kolaborasi PesonaEdu dengan Telkom.</p> <div><strong><span style="color: rgb(51, 102, 255);"><em>“Siswa yang tidak mengerti suatu konsep Matematika dan Sains, hanya akan menghafal untuk lulus. Sebaliknya siswa yang belajar dengan gembira dan memahami konsep dengan benar, akan mendapat bekal tidak hanya untuk lulus, namun berguna untuk masa depannya.”</em></span></strong></div> <img src="http://www.pesonaedu.com/img/ozzigenostudio_10x10.gif" width="10" height="20" />Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-72628188841500607102010-06-09T07:02:00.000-07:002010-06-09T05:26:55.584-07:00Larangan Berzina, Membunuh dan Murtad<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW7PfO_KFu-OSCE5ZlaqBqB_iSIwU_AC7Etnj-7BMYCNIzxSdG-xKFQTOhijegXIjPhNpbaj-GLd9DDFkpbEmLbYAuPlRoBr3SBDWinhozONOMV07KvpGLnZfH4tHP1dvEoTFys8oxacTn/s1600/larangan.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 480px; height: 213px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW7PfO_KFu-OSCE5ZlaqBqB_iSIwU_AC7Etnj-7BMYCNIzxSdG-xKFQTOhijegXIjPhNpbaj-GLd9DDFkpbEmLbYAuPlRoBr3SBDWinhozONOMV07KvpGLnZfH4tHP1dvEoTFys8oxacTn/s320/larangan.jpg" alt="Larangan Berzina, Membunuh dan Murtad" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480743544185071138" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-size:180%;">عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنِّي رَسُوْلُ اللهِ إِلاَّ بِإِحْدَى ثَلاَثٍ : الثَّيِّبُ الزَّانِي، وَالنَّفْسُ بِالنَّفْسِ وَالتَّارِكُ لِدِيْنِهِ الْمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ<br />رواه البخاري ومسلم</span></div><br /><br /><br /><div style="text-align: justify;">Terjemah hadits / ترجمة الحديث :<br /><br />Dari Ibnu Mas’ud radiallahuanhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah dan bahwa saya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) adalah utusan Allah kecuali dengan tiga sebab : Orang tua yang berzina, membunuh orang lain (dengan sengaja), dan meninggalkan agamanya berpisah dari jamaahnya.<br /><br />(Riwayat Bukhori dan Muslim)<br />Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث :<br /><br /><ol><li>Tidak boleh menumpahkan darah kaum muslimin kecuali dengan tiga sebab, yaitu : zina muhshon (orang yang sudah menikah), membunuh manusia dengan sengaja dan meninggalkan agamanya (murtad) berpisah dari jamaah kaum muslimin.</li><li>Islam sangat menjaga kehormatan, nyawa dan agama dengan menjatuhkan hukuman mati kepada mereka yang mengganggunya seperti dengan melakukan zina, pembunuhan dan murtad.</li><li>Sesungguhnya agama yang disepakati adalah yang dipegang oleh jamaah kaum muslimin, maka wajib dijaga dan tidak boleh keluar darinya.</li><li>Hukum pidana dalam Islam sangat keras, hal itu bertujuan untuk mencegah (preventif) dan melindungi.</li><li>Pendidikan bagi masyarakat untuk takut kepada Allah ta’ala dan selalu merasa terawasi oleh-Nya dan keadaan tersembunyi atau terbuka sebelum dilaksanakannya hukuman.</li><li>Hadits diatas menunjukkan pentingnya menjaga kehormatan dan kesucian.</li><li>Dalam hadits tersebut merupakan ancaman bagi siapa yang membunuh manusia yang diharamkan oleh Allah ta’ala.</li></ol><br />Hakikat Seorang Muslim<br />Seorang muslim yang sesungguhnya adalah yang bersyahadatain dan menunaikan tauhid serta melaksanakan konsekuensinya. Adapun yang sekedar mengaku muslim dengan mengucapkan syahadatain namun melakukan syirik akbar atau bidáh mukafirah maka hakikatnya bukan seorang muslim. Seorang muslim tidak boleh ditumpahkan darahnya kecuali dengan alasan yang syar’i seperti tersebut dalam hadits.<br /><br />Muslim Yang Halal Darahnya<br />Ada tiga sebab seorang muslim boleh ditumpahkan darahnya yaitu:<br /><br /><ol><li>Zina ba’da ihshonin, yaitu jika seorang muslim yang sudah pernah menikah secara syari kemudian berzina maka dengan sebab itu halal darahnya, dengan cara dirajam.</li><li>Qishosh, yaitu jika seorang muslim membunuh muslim yang lain dengan sengaja maka dengan sebab itu halal darahnya dengan cara di-qishosh.</li><li>Meninggalkan Agama, yaitu ada 2 pengertian:<br /></li></ol><br /><blockquote><ul><li>Murtad, artinya keluar dari agamanya dengan sebab melakukan kekafiran.</li><li>Meninggalkan jamaah, artinya meninggalkan jamaah yang telah bersatu di atas agama yang benar, dengan demikian ia telah meninggalkan agama yang benar. Termasuk makna meninggalkan jamaah adalah jika memberontak imam yang sah.</li></ul></blockquote><br /><br />Pelaksana Eksekusi<br />Seorang muslim yang telah dihukumi halal darahnya eksekusinya ada di tangan penguasa (imam) atau yang mewakilinya, jika di negaranya berlaku hukum Alloh. Apabila berada di Negara yang tidak menerapkan hukum Alloh maka tak seorang pun berhak mengeksekusi penumpahan darah. Untuk eksekusi yang tidak sampai penumpahan darah, seperti cambuk, qishosh non-bunuh, maka boleh dilakukan oleh seorang ‘alim jika atas kemauan pelaku. Demikian pendapat sebagian ulama.</div>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-20551290347877485962010-06-06T04:15:00.000-07:002010-06-09T05:14:58.755-07:00Jangan Marah<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0YM-wfjun2AtCNAfn0GOqHUtfGQ3Pefj4uSWVIWN2OS2Sdl2HPtKMYtiQaWlNqpUWiRI8HOb6DZZIvUMR3aSUNfYjnP4uJexlStP0QAkfWm5R-fRbUqEieYoGrQL50aIwzfaKgeuD84N3/s1600/jangan-marah.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 408px; height: 179px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0YM-wfjun2AtCNAfn0GOqHUtfGQ3Pefj4uSWVIWN2OS2Sdl2HPtKMYtiQaWlNqpUWiRI8HOb6DZZIvUMR3aSUNfYjnP4uJexlStP0QAkfWm5R-fRbUqEieYoGrQL50aIwzfaKgeuD84N3/s320/jangan-marah.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480731305321725906" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-size:180%;">عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ : لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ<br />رواه البخاري</span><br /><br /></div><br /><div style="text-align: justify;">Terjemah hadits / ترجمة الحديث :<br /><br />Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu sesungguhnya seseorang bertanya kepada Rasulullah sholallohu ‘alaihi wa sallam : (Ya Rasulullah) nasihatilah saya. Beliau bersabda : Jangan kamu marah. Beliau menanyakan hal itu berkali-kali. Maka beliau bersabda : Jangan engkau marah.<br /><br />(Riwayat Bukhori )<br /><br /><br />Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث :<br /><br /><ol><li>Anjuran bagi setiap muslim untuk memberikan nasihat dan mengenal perbuatan-perbuatan kebajikan, menambah wawasan ilmu yang bermanfaat serta memberikan nasihat yang baik.</li><li>Larangan marah.</li><li>Dianjurkan untuk mengulangi pembicaraan hingga pendengar menyadari pentingnya dan kedudukannya.</li></ol><br />Rahasia Di balik Jawaban Rasulullah<br />Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam berulang kali diminta wasiat atau nasihatnya oleh para sahabat. Jawaban yang diberikan oleh Rasulullah berbeda-beda. Rahasia perbedaan jawaban tersebut menurut ulama ada 2, yaitu:<br /><br /><ol><li>Disesuaikan dengan keadaan orang yang bertanya. Artinya jawaban Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh orang yang bertanya terkait dengan keadaannya.</li><li>Demi beragamnya wasiat yang sampai kepada umat. Maksudnya karena setiap wasiat Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam pasti akan ditularkan kepada yang lain, maka Rasulullah meragamkan jawaban.</li></ol><br />Jangan Marah<br />Perintah Rasulullah untuk tidak marah mengandung 2 penafsiran, yaitu:<br /><br /><ol><li>Maksudnya tahanlah marah, yaitu ketika ada sesuatu yang membuat marah maka berusahalah untuk tidak melampiaskan kemarahannya.</li><li>Menghindarkan diri dari sebab-sebab yang mendatangkan kemarahan.</li></ol><br />Terapi Ketika Menghadapi Kemarahan<br />Ada beberapa cara untuk terhindar dari melampiaskan kemarahan, di antaranya:<br /><br /><ol><li>Duduk, jika ketika marah dia dalam keadaan berdiri.</li><li>Mengucapkan kata-kata yang baik.</li><li>Berwudhu.</li></ol></div>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-55779483592130299152010-06-07T04:54:00.000-07:002010-06-09T05:14:31.864-07:00Berkata yang Baik atau Diam<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVgpvWIp-SNfkhHupT2ZfI_6A-APlIwofVZ45fthvHtJEvhM_184efDm9z3LHjtPH3ZJfcB7yaX_vsBk3_Vt5yaYq9_vKpVDdZpGYFBRh9V9OlOlvWQNBzFn3xqFxfQWPUwDbcpFkmERFl/s1600/diam.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 434px; height: 192px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVgpvWIp-SNfkhHupT2ZfI_6A-APlIwofVZ45fthvHtJEvhM_184efDm9z3LHjtPH3ZJfcB7yaX_vsBk3_Vt5yaYq9_vKpVDdZpGYFBRh9V9OlOlvWQNBzFn3xqFxfQWPUwDbcpFkmERFl/s320/diam.jpg" alt="Berkata yang Baik atau Diam" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480742025895747186" border="0" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-size:180%;">عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ<br />رواه البخاري ومسلم</span></div><br /><br /><div style="text-align: justify;">Terjemah hadits / ترجمة الحديث :<br /><br />Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya (Riwayat Bukhori dan Muslim)<br /><br />Pelajaran :<br /><br /><ol><li>Iman terkait langsung dengan kehidupan sehari-hari.</li><li>Islam menyerukan kepada sesuatu yang dapat menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang dikalangan individu masyarakat muslim.</li><li>Termasuk kesempurnaan iman adalah perkataan yang baik dan diam dari selainnya .</li><li>Berlebih-lebihan dalam pembicaraan dapat menyebabkan kehancuran, sedangkan menjaga pembicaraan merupakan jalan keselamatan.</li><li>Islam sangat menjaga agar seorang muslim berbicara apa yang bermanfaat dan mencegah perkataan yang diharamkan dalam setiap kondisi.</li><li>Tidak memperbanyak pembicaraan yang diperbolehkan, karena hal tersebut dapat menyeret kepada perbuatan yang diharamkan atau yang makruh.</li><li>Termasuk kesempurnaan iman adalah menghormati tetangganya dan memperhatikanya serta tidak menyakitinya.</li><li>Wajib berbicara saat dibutuhkan, khususnya jika bertujuan menerangkan yang haq dan beramar ma’ruf nahi munkar.</li><li>Memuliakan tamu termasuk diantara kemuliaan akhlak dan pertanda komitmennya terhadap syariat Islam.</li><li>Anjuran untuk mempergauli orang lain dengan baik.</li></ol><br />Hak Alloh Dan Hak Hamba<br />Pada hadits di atas menunjukkan ada 2 hak yang harus ditunaikan, yaitu hak Alloh dan hak hamba. Penunaian hak Alloh porosnya ada pada senantiasa merasa diawasi oleh Alloh. Di antara hak Alloh yang paling berat untuk ditunaikan adalah penjagaan lisan. Adapun penunaian hak hamba, yaitu dengan memuliakan orang lain.<br /><br />Menjaga Lisan<br />Menjaga lisan bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan berkata baik atau kalau tidak mampu maka diam. Dengan demikian diam kedudukannya lebih rendah dari pada berkata baik, namun masih lebih baik dibandingkan dengan berkata yang tidak baik.<br />Berkata baik terkait dengan 3 hal, seperti tersebut dalam surat An-Nisa’: 114, yaitu perintah bershadaqoh, perintah kepada yang makruf atau berkata yang membawa perbaikan pada manusia. Perkataan yang di luar ketiga hal tersebut bukan termasuk kebaikan, namun hanya sesuatu yang mubah atau bahkan suatu kejelekan. Pada menjaga lisan ada isyarat menjaga seluruh anggota badan yang lain, karena menjaga lisan adalah yang paling berat.<br /><br />Memuliakan Orang Lain<br />Memuliakan berarti melakukan tindakan yang terpuji yang bisa mendatangkan kemuliaan bagi pelakunya. Dengan demikian memuliakan orang lain adalah melakukan tindakan yang terpuji terkait dengan tuntutan orang lain.<br /><br />Batasan Tetangga Dan Tamu<br />Tetangga menurut syariat adalah sesuai dengan pengertian adat, artinya kapan secara adat dinilai sebagai tetangga maka dinilai sebagai tetangga juga oleh syariat. Kaidah menyatakan semua istilah yang ada dalam syariat dan tidak ada batasannya secara syariat dan bahasa maka pengertiannya dikembalikan kepada adat.<br /><br />Batasan tamu yang wajib diterima dan dilayani adalah jika dia tidak memiliki kemampuan untuk mencari tempat untuk tinggal atau untuk makan. Jika mampu maka hukumnya sunnah. Adapun batasan lamanya adalah 1 hari 1 malam, sempurnanya 3 hari 3 malam.</div>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-50069442925576686382010-06-08T22:55:00.000-07:002010-06-08T23:13:24.466-07:00Kebaikan Menghapus Kesalahan<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9GPt4_lCei1UMgtv95l12IorYKc573igzeEuH9R-rqzec3E6yv0F_pcH42WHgJY2pGSn_NEwa3D0_ayYEY8NCQ-zgLzILcbfdbf9ry65sjHJwvPY-Uar3wss5QodG2CEWg6H440xGwiPD/s1600/kebaikan.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 379px; height: 166px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9GPt4_lCei1UMgtv95l12IorYKc573igzeEuH9R-rqzec3E6yv0F_pcH42WHgJY2pGSn_NEwa3D0_ayYEY8NCQ-zgLzILcbfdbf9ry65sjHJwvPY-Uar3wss5QodG2CEWg6H440xGwiPD/s320/kebaikan.jpg" alt="Kebaikan Menghapus Kesalahan" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5480650073122777234" border="0" /></a><span style="font-size:180%;">عَنْ أَبِي ذَرّ جُنْدُبْ بْنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذ بْن جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ “<br />رواه الترمذي وقال حديث حسن وفي بعض النسخ حسن صحيح</span><br /></div><br /><br /><div style="text-align: justify;">Terjemah hadits / ترجمة الحديث :<br />Dari Abu Zar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu’az bin Jabal radhiallahuanhuma dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam beliau bersabda : "Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya menghapusnya dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik"<br />(Riwayat Turmuzi, dia berkata haditsnya hasan, pada sebagian cetakan dikatakan hasan shahih).<br /><br /><br />Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث :<br /><br /><ol><li> Takwa kepada Allah merupakan kewajiban setiap muslim dan dia merupakan asas diterimanya amal shalih.</li><li> Bersegera melakukan ketaatan setelah keburukan secara langsung, karena kebaikan akan menghapus keburukan.</li><li> Bersungguh-sungguh menghias diri dengan akhlak mulia.</li><li> Menjaga pergaulan yang baik merupakan kunci kesuksesan, kebahagiaan dan ketenangan di dunia dan akhirat. Hal tersebut dapat menghilangkan dampak negatif pergaulan.</li></ol><br />TAQWALLOH<br />Makna takwalloh (takwa kepada Alloh) adalah membuat perisai antara dirinya dengan azab dan murka Alloh, baik di dunia ataupun di akhirat. Dan perisai yang paling asasi adalah menegakkan tauhidulloh.<br /><br />Perintah untuk bertakwa ditujukan kepada 3 sasaran, yaitu:<br /><br /><ol><li> Ditujukan kepada seluruh manusia, maka takwa di sini maknanya adalah menunaikan tauhid dan membersihkan dari syirik.</li><li> Ditujukan kepada kaum mukminin, maka takwa di sini maknanya adalah melaksanakan ketaatan kepada Alloh berdasarkan petunjuk Alloh dan meninggalkan kemaksiatan kepada Alloh berdasarkan petunjuk Alloh.</li><li> Ditujukan kepada seseorang yang sudah bertakwa, maka perintah takwa di sini maknanya adalah perintah untuk melestarikan ketakwaannya.</li></ol><br />Ruang lingkup Takwalloh meliputi seluruh tempat dan waktu, artinya di manapun dan kapan pun berada serta dalam kondisi apapun terkena kewajiban takwalloh. Dengan demikian, sifat takwalloh berbeda-beda sesuai dengan tempat, waktu dan keadaannya.<br /><br />Kebajikan Menghapus Keburukan<br />Kebajikan adalah sesuatu yang mendatangkan pahala, dan keburukan adalah sesuatu yang mendatangkan dosa atau siksa. Kebajikan yang dapat menghapus keburukan ada 2 tingkatan, yaitu:<br /><br /><ol><li> Melakukan kebajikan dengan niat untuk menghapus keburukan. Jika melakukan kebajikan dengan niat menghapus keburukan maka sudah terkandung di dalamnya penyesalan dan taubat atas kejelekannya.</li><li> Melakukan kebajikan tanpa adanya niat menghapus keburukan. Kebajikan seperti ini secara umum akan menghapuskan kejelekannya sesuai dengan kadarnya masing-masing. Derajat yang ke-2 ini lebih rendah dibanding derajat yang pertama.</li></ol><br />HUSNUL KHULUQ<br />Husnul Khuluq adalah banyak berderma, tidak menyakiti dan berwajah ceria. Inilah tafsir Husnul Khuluq kepada sesama manusia. Seseorang mendapatkan Husnul Khuluq secara thobi’í atau hasil usaha. Seseorang yang melakukan Husnul Khuluq sebagai hasil dari jerih payahnya lebih besar pahalanya dibanding dengan yang melakukan karena sudah tabiatnya. Karena kaidah menyatakan, “Jika sesuatu diwajibkan oleh syariat maka yang lebih mendapatkan kesulitan dalam pelaksanaannya lebih besar pahalanya. Berbeda dengan apabila sesuatu itu disunahkan, maka tidak secara otomatis yang lebih mendapatkan kesulitan lebih besar pahalanya.”</div>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-33237045289288315262010-02-24T23:33:00.000-08:002010-02-24T23:34:43.069-08:00KAFAAHPernihakan adalah peristiwa yang sakral dan jenjang yang menentukan masa depan seseorang. Bila niatnya didorong motivasi agama, maka ada jaminan untuk meraih keluarga “ Sakina, Mawaddah, Warahmah “ seperti yang diidam-idamkan setiap insan. Maka rumah tangga yang dibangunnya pun bagaikan bunyi sebuah ungkapan puitis “ Baiti Jannati “. Namun, bila gagal, maka pengaruh dan implikasinya terhadap kehidupan seseorang akan terasa menyakitkan. Karena itu bagi siapapun, perlu memahami persolan nikah sejak dini.<br /><span class="fullpost"><br />Didalam agama islam ada istilah Kafaah, yaitu sesuatu derajat atau kemuliaan yang jika tidak ada pada calon pria kemuliaan tersebut maka akan menyebabkan jatuh derajatnya si istri atau merupakan aib bagi keluarganya. Dan hal itu disaratkan umumnya bukan untuk keabsahan suatu pernikahan akan tetapi untuk menjaga derajat atau kasta seseorang dan hal itu menjadi hak calon istri dan wali nikahnya sehingga jika keduanya menyetujui kawin dengan calon suami yang tidak sederajat, maka sah nikahnya.<br /><br />Kafaah ada 6 perkara dan hal itu disyaratkan ketika terjadi proses aqad. Adapun 6 perkara kafaah tersebut adalah sebagai berikut : Agama, Nasab, Iffah ( terjaganya seseorang dari maksiat ), Pekerjaan, Kemerdekaan, dan Tidak Ada Aib.<br /><br />Disini akan dikupas lebih dalam lagi mengenai Kafaah Nasab, seseorang wanita dari keturunan arab tidak sederajat dengan laki-laki bukan bangsa arab. Bahkan bangsa arab selain keturunan Rasulullah SAW tidak sederajat dengan wanita keturunan Rasulullah SAW. Adapun yang terjadi bahwa putrid-putri Rasul dikawinkan dengan suami-suami mereka, seperti Sayyidina Usman bin Affan suami dari sayyidatina Ruqoyyah, dan Ummi Kulsum atau Ash bin Robi’ suami dari sayyidatina Zainab radiallahu’anha, maka para ulama berkata ( diantara mereka imam Khotib Assyarbini dalam kitab Mughnil Muhtaj sarah Minhaj ) bahwa hal itu di karenakan darurat untuk menjaga keutuhan keturunan mereka, sebagaimana diperbolehkan bagi Nabi Adam alaihis Salam menikahkan putrinya dengan putranya, dan juga karena kafaah itu milik calon istri dan walinya dan Rasulullah setuju, begitu pula putrid-putri beliau radiallahu anhum.<br /><br />Kesimpulannya bahwa nasab seseorang merupakan ukuran kasta dan derajat seseorang dalam menikah. Dalam madzhab imam Syafi’i sebagaimana tertera dalam kitab-kitab feqih imam Syafi’i walaupun tidak disyaratkan sebagian madzhab seperti madzhab imam Malik radiallahu anhu. Sehingga tidak boleh bagi seorang yang bermadzhab Syafi’i mengingkari apa yang telah ditetapkan oleh imam mereka dengan ijtihad beliau. Dan bagi yang bukan bermadzhab Syafi’i juga tidak boleh mengingkari sesuatu yang telah di tetapkan oleh seorang mujtahid, apalagi jika dia muqollid karena siapa dia dan siapa Imam Syafi’i radiallahu anhu, akan tetapi jika si wanita dari bangsa arab atau dari keturunan Rasul tersebut menggugurkan kafaahnya begitu pula walinya maka sah pernikahan tersebut dan tidak boleh bagi siapa pun untuk menentangnya.<br /><br />Sedangkan dasar Imam Syafi’i dalam kafaah nasab adalah sabda baginda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim :<br /><br /> Åä Çááå ÇÕØÝì ßäÇäÉ ãä æáÏ ÇÓãÇÚíá æÇÕúØÝì ÞÑíÔÇ ãä ßäÇäÉ æÇÕúØÝì Èäí åÇÔã ãä ÞÑíÔ æÇÕØÝÇäí ãä Èäí åÇÔã ( ÑæÇå ãÓáã )<br /><br /><br />“ sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan sayyidina Ismail dan memilih Qurays dari keturunan Kinanah dan memilih Bani Hasyim dari keturunan Kinanah dan Allah memilihku dari Bani Hasyim “.<br /><br />Dan juga hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Syafi’i radliallahu anhu yang berbunyi<br /><br />Hadits itulah yang dijadikan dasar adanya kafaah nasab oleh Imam Syafi’i radliallahu anhu.<br /><br />Hak Kafaah Milik Siapa ?<br /><br />Hak kafaah atau hak untuk menggugurkan derajat atau kasta sehingga suatu pernikahan dihukumi sah walaupun tidak sederajat adalah milik dua orang, yaitu milik calon istri dan milik wali nikahnya yang paling dekat, maka jika keduanya menyetujui laki-laki tersebut sebagai calon suami maka dihukumi sah pernikahan tersebut.<br /><br />Dan jika wali nikahnya yang paling dekat lebih dari satu orang misalnya saudara/paman maka disyaratkan persetujuan semuanya, sehingga jika pernikahan tersebut disetujui sebagian wali nikah dan yang lain tidak menyetujuinya maka tidak sah pernikahan tersebut.<br /><br />Misalnya, walinya yang paling dekat adalah saudaranya, karena ayah dan kakek wanita itu sudah meninggal, sedangkah saudaranya ada tiga orang, yang satu menyetujui dan yang dua tidak, maka tidak sah pernikahannya jadi harus dengan persetujuan tiga saudaranya tersebut.<br /><br />Sumber : <br /><br />Bagaimanakah Anda Menikah? Oleh ustad Segaf bin Hasan Baharun<br /></span>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-62301602986213422112009-10-28T09:09:00.000-07:002009-10-28T09:10:46.648-07:00Agama dan Pengaruhnyaإِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلَّا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمْ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ (آل عمران19)<br /><div style="text-align: justify;">“ Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.”(QS.Al-`Imran:19)<br /><span class="fullpost"><br />Agama sesungguhnya tidak mudah diberikan definisi atau dilukiskan, karena agama mengambil beberapa bentuk yang bermacam-macam diantara suku-suku dan bangsa bangsa di dunia. Watak agama adalah suatu subyek yang luas dan kompleks yang hanya dapat ditinjau dari pandangan yang bermacam-macam dan membingungkan. Akibatnya, terdapatlah keanekaragaman teori tentang watak agama seperti teori antropologi, sosiologi, psikologi, naturalis dan teori kealaman. Sebagai akibat dari keadaan tersebut, tak ada suatu definisi tentang agama yang dapat diterima secara universal.Kesulitan memahami realitas agama salah satunya direspon oleh The Encyclopedia of Philosophy dengan memberikan daftar komponen-komponen agama. Menurut Encyclopedia itu, agama mempunyai ciri-ciri khas (characteristic features of religion) sebagai berikut : 1. Kepercayaan kepada wujud supranatural (Tuhan). 2. Pembedaan antara yang sakral dan yang profan.3. Tindakan ritual yang berpusat pada obyek sakral.4. Tuntunan moral yang diyakini ditetapkan oleh Tuhan.5. Perasaan yang khas agama (takjub, misteri, harap, cemas, merasa berdosa, memuja) yang cenderung muncul di tempat sakral atau diwaktu menjalankan ritual, dan kesemuanya itu dihubungkan dengan gagasan Ketuhanan.6. Sembahyang atau doa dan bentuk-bentuk komunikasi lainnya dengan Tuhan.7. Konsep hidup di dunia dan apa yang harus dilakukan dihubungkan dengan Tuhan.8. Kelompok sosial seagama, seiman atau seaspirasi. Bicara soal agama, bagaimana pun juga, tidak bisa tidak kita harus terlebih dahulu memahami definisi agama. Dalam bahasa Arab agama disebut ‘Din’ yang secara bahasa berarti ketaatan, perilaku, hukum dan peraturan dsb. Dalam istilah, Din berarti keyakinan kepada Sang Pencipta manusia dan alam semesta serta ajaran-ajaran amaliah yang sesusai dengan keyakinan ini. Atas dasar ini orang yang tidak meyakini adanya Sang Pencipta dan menganggap segala fenomena alam ini sebagai kejadian spontan atau semata-mata terjadi karena interaksi alam natural disebut sebagai orang yang tak beragama (ateis). Sebaliknya orang yang menyakini adanya Sang Pencipta alam semesta disebut sebagai orang yang beragama. Sekalipun keyakinannya atas ritual-ritual agamanya mengalami penyimpangan dan khurafat. Maka dari itu, agama terbagi menjadi hak dan batil.Din juga dapat didefinisikan sebagai peraturan Allah yang membawa orang-orang berakal kearah kebahagiaan dunia dan akhirat, yang mencakup masalah aqidah dan amal. Ia adalah suatu sistem yang mencakup peraturan-peraturan yang menyeluruh, serta merupakan “undang-undang” yang lengkap dalam semua urusan hidup manusia untuk kita terima dan mengamalkannya secara total.<br />Agama adalah tata-tertib yang mengatur hubungan antara makhluk dengan Kahlik-Nya. Ia mengandung petunuk-petunjuk hidup manusia duniawi dan ukhrawi. Sebagian orang memberi penilaian benar atau tidaknya sebuah agama, sengat tergantung pada kehadiran Kitab Sucinya, kenabian, kelengkapan Syari`at, serta ketaatan penganutnya terhadap Khalik yang dianutnya. Masalahnya, karena hal agama adalah hak asasi yang paling mendasar dan manusia bebas memilih. Asas yang demikian sesuai dengan pernyataan Allah dengan firman-Nya: Albaqorah : 256.<br /><br />“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahu”.<br /><br />Perlu kami ingatkan bahwa pengertian agama di sini adalah cara hidup yang bermoral. Cara hidup yang disukai Allah. Cara yang dipilihNya dan yang paling tepat bagi semua jenis manusia. Cara hidup yang terbebas dari takhayul-takhayul dan mitos-mitos, dan sepenuhnya di bawah bimbingan Al-Qur’an.<br />Agama menciptakan lingkungan moral yang sangat aman dan nyaman. Sikap anarkis yang menyebabkan kerusakan pada bangsan dan negara terhenti sama sekali karena rasa takut kepada Allah. Orang tidak lagi melakukan tindakan yang merugikan ataupun berbuat kerusuhan. Orang-orang yang memegang nilai-nilai moral siap bangkit bagi bangsa dan negaranya serta tidak hendak berhenti untuk berkorban. Orang-orang semacam ini selalu berusaha untuk kesejahteraan dan keamanan negaranya.<br />Dalam kehidupan sehari-hari, kita menyaksikan berbagai ragam agama dan kepercayaan hidup menusia. Tetapi, bagaimanapun ragam dan jumlahnya, dia dapat kita golongkan kedalam dua kelompok, yaitu:<br /><br />agama yang lahir atas dasar wahyu (agama wahyu)<br />agama yang lahir atas dasar budaya manusia.<br /><br />Agama wahyu ialah agama yang dalam ajarannya diatur menurut wahyu Allah, malalui Nabi dan dengan Kitab Suci yang diterimanya dari Allah. Sementara Agama atau kepercayaan budaya, ia lahir atas hasil perkembangan zaman, seirama dengan tingkat berfikir dan kebutuhan manusia. Bentuk agama atau kepercayaan budaya yang demikian kebudayaanlah yang melahirkannya. Sementara pendapat lain menyebutkan bahwa semua agama adalah hasil budaya manusia. Masalahnya, pendapat akhir ini terpengaruh pada teori bahwa kehadiran manusia yang berbudaya dan beragama, juga adalah hasil perkembangan evolusi alam, dimana manusia hari ini adalah hasil rentetan panjang dari perkembangan mansuia purba yang terpaut oleh fase demi fase.<br /><br />Namun pada hakekatnya hanya ada satu agama yang hak, sebagaimana yang telah Allah firmankan dalam ayat yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, Muhammad saw, dalam surah Al-`Imran:19<br />“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.”<br /><br />Dari sini kita dapat beralih kepada kesimpulan bahwa agama wahyu yang kita maksud adalah agama samawi dan tentunya dari potongan ayat diatas dengan jelas menyatakan hanyalah Islam agama yang diridhoi oleh-Nya. Dus, Islam bukan hanya agama spiritual atau mengurusi masalah-masalah akidah saja, malainkan juga merupakan agama yanag bisa memberikan inspirasi pada pemeluknya untuk menyusun konsep tentang kenegaraan, pedoman berperilaku yang luhur, sebagai titian mengarungi kehidupan dan sebagai undang-undang dalam bermasyarakat. Apabila makna hakiki akidah benar-benar tertanam pada kalbu seseorang dan telah memancarkan nur hidayah keTuhanan maka ia merupakan sumber bagi setiap kebajikan. Dan apabila sinar cahaya ibadah menyinari seseorang dan telah mampu memberikan suatu perasaan halus pada indranya maka hal itu sudah memasuki pendidikan dan pengajaran perliku sesorang, menjunjung tinggi norma dan nilai kemasyarakatan yang penuh dengan kebajikan dan berorientasi pada kemajuan, dan mempunyai beban moral untuk mengajak kepada masyarakat sekitarnya untuk selalu beribadah kepada Allah secara ikhlas.<br />Wallahu Waliyyuttaufiq alladzi qad hadaanaa birahmatihi..!</div><br /><br /></span>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-28374444730199072882009-03-27T10:40:00.000-07:002009-03-29T02:30:12.887-07:00Kemana Menyekolahkan Anak ? : Tanggung Jawab Pendidikan Anak Dan Keutamaan Ilmu Dienul IslamHUKUM MENUNTUT ILMU<br /><div style="text-align: justify;">Setelah kita memahami makna ilmu dan berbagai macam pembagiannya, perlu pula kita mengetahui hukum menuntutnya. Mempelajari hukum sesuatu sangatlah penting, karena berakibat baik atau buruk bagi setiap mukallaf yang melakukan perbuatan atau meninggalkannya. Menurut kami –Wallahu a’lam- setelah menelaah beberapa kitab, maka dapat kami simpulkan bahwa hukum mempelajari ilmu sebagai berikut.<br /><br />Menuntut Ilmu Syari’at Islam<br />1). Menuntut ilmu syar’i yang berkenaan dengan kewajiban menjalankan ibadah bagi setiap mukallaf –seperti tahuid- dan yang berhubungan dengan ibadah sehari-hari –semisal wudhu, shalat, dan lainnya-, maka hukumnya fardhu ‘ain, karena syarat diterimanya ibadah harus ikhlas dan sesuai dengan Sunnah, tentunya cara memperolehnya disesuaikan dengan kemampuannya sebagaimana keterangan surat Al-Baqarah : 286<br /><span class="fullpost"><br />Menuntut ilmu syar’i ini pun tidak semuanya harus dipelajari segera dalam waktu yang sama, karena ada amal ibadah yang diwajibkan untuk orang yang mampu saja, seperti mengeluarkan zakat, haji, dan lainnya, maka saat akan menjalankan ibadah tersebut hendaknya mempelajari ilmunya. Sebagaimana keterangan Ibnu Utsaimin rahimahullah dan lainnya.<br /><br />2). Menuntut ilmu syar’i yang hukumnya fardhu kifayah ; Maksudnya bukan setiap orang muslim harus mengilmuinya, akan tetapi diwajibkan bagi ahlinya seperti membahas ilmu ushul dan furu’nya dan juga yang berkenaan dengan ijtihadiyyah.<br /><br />Karena pentingnya kewajiban menuntut ilmu dien, maka sampai dalam kondisi perang pun hendaknya ada yang tafaqquh fiddin.<br /><br />“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” [At-Taubah : 122]<br /><br />Menuntut Ilmu Duniawi<br />1). Hukumnya tidaklah wajib ‘ain untuk setiap kaum muslimin, karena tidak ada dalil yang mewajibkannya, dan karena istilah ilmu di dalam nash Al-Qur’an dan Sunnah apabila muthlaq maka yang dimaksudkan adalah ilmu syari’at Islam, bukan ilmu duniawi.<br /><br />2). Kadang kala wajib kifayah pada saat tertentu, seperti ketika akan memasuki medan pertempuran dan lainnya.<br />Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata : “Dapat kami simpulkan bahwa ilmu syar’i adalah ilmu yang terpuji, sungguh mulia bagi yang menuntutnya. Akan tetapi, saya tidak mengingkari ilmu lain yang berfaedah, namun ilmu selain syar’i ini berfaedah apabila memiliki dua hal : (1). Jika membantu taat kepada Allah Azza wa Jalla, dan (2). Bila menolong agama Allah dan berfaedah untuk kaum muslimin. Bahkan kadang kala ilmu ini wajib dipelajari apabila masuk di dalam firman-Nya.<br /><br />“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang..” [Al-Anfal : 60] [Kiatbul Ilmi oleh Ibnu Utsaimin hal. 13-14]<br /><br />3). Jika ilmu itu menuju kepada kejahatan maka haram menuntutnya.<br />Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata : “Adapun ilmu selain syar’i boleh jadi sebagai wasilah menuju kepada kebaikan atau jalan menuju kepada kejahatan, maka hukumnya sesuai dengan jalan yang menuju kepadanya” [Kitabul Ilmi oleh Ibnu Utsaimin hal. 14]<br /><br />TANGGUNG JAWAB PENDIDIKAN ANAK<br />Ketahuilah bahwa Allah Azza wa Jalla menjadikan manusia pada umumnya lahir karena pernikahan laki-laki dan perempuan, dan anak yang lahir dalam keadaan fithrah, bersih dari dosa. Anak itu ditakdirkan oleh Allah Azza wa Jalla menjadi shalih atau maksiat karena pendidikan.<br /><br />Ketahuilah bahwa sebelum anak bergaul dengan orang lain, terlebih dahulu bergaul dengan orang tuanya, karena itu Allah Azza wa Jalla mengamanatkan pendidikan anak ini kepada kedua orang tuanya.<br /><br />“Hai orang-orang yang beriman, peliharalan dirimu dan keluargamu dari api neraka…” [At-Tahrim : 66]<br /><br />Dan juga firman-Nya.<br /><br />“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat” [Asy-Syu’ara : 214]<br /><br />Disebutkan di dalam riwayat yang shahih bahwa tatkala turun ayat ini Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil sanak kerabat dan keluarganya, bahkan beliau naik ke bukit Shafa memanggil khalayak ramai agar masing-masing menyelamatkan dirinya dari api neraka.<br /><br />Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.<br /><br />“Tidaklah seorang anak lahir melainkan dalam keadaan fithrah, maka kedua orang tualah yang menjadikannya, menasranikannya, dan yang memajusikannya, sebagaimana binatang melahirkan anak yang selamat dari cacat, apakah kamu menganggap hidung, telinga, dan anggota binatang terpotong” [HR Muslim : 4803]<br /><br />Dalil diatas menunjukkan bahwa yang bertanggung jawab dan yang paling utama atas pendidikan anak adalah orang tua, terutama pendidikan aqidah yang menyelamatkan manusia dari api neraka. Dan yang penting lagi, dalil diatas tidak menyinggung sedikitpun bahwa ilmu dunia lebih penting daripada ilmu syariat Islam. Dalil ini hendaknya menjadi pegangan orang tua pada saat menyekolahkan anaknya ketika dirinya berhalangan mendidiknya.<br /><br />Karena pentingnya pendidikan anak ini, sampai umur dewasa pun orang tua hendaknya tetap memperhatikan pendidikan anaknya, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau mengetuk pintu rumah sahabat Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu ‘anhu dan putrinya Fathimah Radhiyallahu ‘anha sambil menanyakan sudahkah mereka berdua menunaikan shalat? [HR Bukhari 1059 bersumber dari sahabat Ali Radhiyallahu ‘anhu]<br /><br />Demikian juga para pengajar hendaknya memahami ajaran Islam yang benar sehingga tidak mengajarkan kepada anak didiknya ilmu duniawi yang merusak dien dan akhlak, karena semua tindakan akan dihisab pada hari kiamat.<br /><br />Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.<br /><br />“Kalian semua adalah pemimpin dan masing-masing bertanggung jawab atas yang dipimpin” [HR Bukhari 844]<br /><br />KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU DIENUL ISLAM<br />Menuntut ilmu syar’i tidaklah sama dengan menuntut ilmu duniawi, karena ilmu syar’i bersumber dari wahyu Ilahi, pasti benar dan bermanfaat, baik di dunia dan akhirat kelak. Ilmu Islam bagaikan pelita yang menerangi ahlinya untuk membedakan yang haq dan yang batil, yang sunnah dan yang bid’ah dan pengantar menuju ke surga. Berbeda dengan ilmu hasil pikir manusia, belum tentu membawa kebahagiaan hidup.<br /><br />Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan keutamaan menuntut ilmu dienul Islam sebagai berikut.<br /><br />1). Ilmu dien adalah warisan para nabi. Mereka tidaklah mewariskan kepada umat melainkan mewariskan ilmu wahyu Allah sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud : 3157<br /><br />2) Ilmu dien itu kekal, tidak musnah, akan mengikuti ahlinya sampai meninggal dunia, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim : 3084<br /><br />3). Ilmu dien itu tidak sulit menjaganya, karena tempatnya di hati, tidak membutuhkan peti atau kunci, bahkan ilmu itu yang menjaga dirinya, berbeda dengan harta benda, pemiliknya harus menjaganya.<br /><br />4). Ahli ilmu dien memperoleh syuhada di atas yang haq, lihat surat Ali-Imran ; 18<br /><br />5). Ahli ilmu dien termasuk waliyul amri yang wajib ditaati, lihat surat An-Nisaa : 59<br /><br />6). Ahli ilmu dien penegak kebenaran sampai hari kiamat, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam. Bersabda.<br /><br />“Dan senantiasa umat ini penegak hukum Allah, tidaklah membahayakan kepada mereka orang yang menyelisihinya sampai datang keputusan Allah pada hari kiamat” [HR Bukhari : 69 bersumber dari sahabat Muawiyah Radhiyallahu ‘anhu]<br /><br />7). Ahli ilmu dien diangkat derajatnya oleh Allah Azza wa Jalla. Lihat surat Al-Mujadilah : 11 [Kitabul Ilmu oleh Ibnu Utsaimin hal. 18-22]<br /><br />Keutamaan menuntut ilmu syar’i sengaja kami bahas, agar orang tua tidak ragu lagi menyekolahkan anaknya kepada pesantren Salafi yang dikelola sedemikian rupa kurikulumnya dan diseleksi pengajarnya, dengan biaya yang bisa dijangkau, insya Allah akan mengantarkan anak menjadi ahli ibadah kepada Allah, birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua), dan menjadi da’i pembela kebenaran –bi-idznillah-, yang kelak orang tua akan memetik pahalanya walaupun telah meninggal dunia.<br /><br /></span></div>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-2026238173968605642009-03-27T09:37:00.000-07:002009-03-29T02:29:56.234-07:00Kemana Menyekolahkan Anak ? : Bahaya Pendidikan Sekuler, Syubhat Dan BantahanBAHAYA PENDIDIKAN SEKULER<br /><div style="text-align: justify;">Yang dimaksud pendidikan sekuler ialah pendidikan yang tidak memperhatikan ilmu dienul Islam, atau tidak berasaskan Islam.<br /><br />Adapun bahayanya banyak sekali, bahaya pengajarnya, materinya, dan pergaulannya.<br /><br />Bahaya Pengajar<br />Pada umumnya pengajarnya tidak mengenal aqidah yang benar, atau bodoh terhadap ajaran Islam, dan boleh jadi mereka orang kafir atau musyrik atau orang yang memusuhi Islam, itu semua karena latar belakang pendidikan mereka sebelumnya.<br /><br />Perhatikan dosen yang mengajar di perguruan tinggi agama Islam dan lainnya. Tentu hal ini akan berbahaya bila penuntut ilmu tidak memiliki aqidah dan syari’at Islam yang benar. Penuntut ilmu (mahasiswa) yang memiliki pengetahuan yang haq pun segan menegur kesalahan pengajarnya karena khawatir tidak lulus. Adapun siswa uang kuat imannya, tentu tidaklah betah bergaul dengan mereka karena Allah Azza wa Jalla menanamkan iman di hati mereka. Lihat surat Al-Hujurat : 7<br /><span class="fullpost"><br />Bahaya Materinya<br />Boleh jadi materi yang diajarkan termasuk perkara yang dilarang menurut ajaran Islam karena berkenaan dengan aqidah dan akhlak, atau membahayakan jasmani dan rohaninya. Maka siswa yang tidak mengenal ajaran Islam yang kaffah tentu sulit untuk menghukumi materi itu boleh dipelajari atau tidak.<br /><br />Bahaya Pergaulan<br />Biasanya, pendidikan umum tidak memperhatikan pergaulan siswa dan siswinya, mereka bercampur menjadi satu tanpa ada hijab (pembatas,-red) yang menghalanginya, bahkan pengajarnya campur laki-laki dan wanita. Padahal melihat wanita yang bukan mahramnya hukumnya haram (lihat surat An-Nur : 30-31), apalagi bergaul bebas bertatap muka, sentuh-menyentuh, berkhalwat, dan bepergian tanpa mahram. Tentu dosanya lebih besar daripada manfaat ilmu yang diperolehnya. Perhatikan sekolah kedokteran dan perkuliahan di jurusan lainnya, zina mata, telinga, mulut, tangan, dan kaki, setiap hari menjemputnya. Siapakah yang bertanggung jawab bila musibah telah menimpa? Siapakah yang bertanggung jawab di akhiratnya?<br /><br />Adapun bahaya lain, mereka akan meninggalkan menuntut ilmu dienul Islam dan ibadah kepada Allah Azza wa Jalla karena mereka sibuk dengan ilmu duniawinya. Bahkan, boleh jadi akan memerangi Islam dan ulamanya.<br /><br />SYUBHAT DAN BANTAHAN<br />Diantara syubhat (keragu-raguan, red) yang tersebar di kalangan masyarakat, mereka menyekolahkan anak ke sekolah umum dan melalaikan pendidikan aqidah shahihah sebagai berikut.<br /><br />1). Mengikuti Orang-Orang Pada Umumnya.<br />Jiwa orang awam seperti terkena virus, kaidah mereka “yang ditiru banyak orang itulah yang baik”. Jika anak tidak masuk sekolah umum maka tidaklah dinamakan bersekolah, itulah aqidah mereka. Oleh karena itu, mereka berebut supaya anaknya diterima di sekolah negeri atau sekolah swasta yang berstatus disamakan –minimlahnya yang diakui-. Padahal prinsip “umumnya” tidak menjamin baik, dan itulah kenyataannya.<br /><br />“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah …” [Al-An’am : 116]<br /><br />2). Khawatir Tidak Dapat Pekerjaan<br />Seharusnya orang Islam khawatir apabila dia dan anaknya tidak bisa menuntut ilmu dienul Islam dan tidak memiliki aqidah yang shahihah karena nikmat ini tidak semua orang meraihnya, berbeda dengan kenikmatan berupa rezeki, semua hamba-Nya –yang beriman ataupun kafir- dijamin pasti menerimanya (lihat surat Hud : 6), apalagi mereka mau menuntut ilmu dien dan bertaqwa, niscaya Allah Azza wa Jalla membuka rezekinya dari langit dan bumi (lihat surat Al-A’raf : 96) dan niscaya Allah mengangkat derajatnya (lihat surat Al-Mujadilah : 11).<br /><br />3). Orang Islam Harus Kaya<br />Prinsip “orang Islam harus kaya” bukanlah tujuan hidup orang yang beriman, akan tetapi prinsipnya orang kafir. Tujuan hidup yang benar adalah beribadah kepada Allah Azza wa Jalla (lihat surat Adz-Dzariyat : 56). Agama Islam tidak melarang orang menjadi kaya, akan tetapi meninggalkan pendidikan Islam untuk mencari kekayaan adalah merusak aqidah dan moral (lihat surat At-Takatsur : 1) dan Al-Humazah : 1-2), bahkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tidak khawatir apabila umatnya miskin, akan tetapi khawatir bila umatnya kaya<br /><br />Dari Abu Ubaidah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.<br /><br />“Maka demi Allah, tidaklah aku khawatir bila kamu itu fakir, akan tetapi aku khawatir bila kamu dilapangkan urusan duniawimu sebagaimana orang sebelummu, lalu kamu berlomba-lomba mengejarnya seperti mereka, lalu kamu hancur seperti mereka” [HR Bukhari 2924, Muslim 5261]<br /><br />4). Kemunduran Kaum Muslimin Karena Faktor Ekonomi<br />Kami tidak mengigkari bahwa ekonomi penunjang kekuatan kaum muslimin sebagaimana kekuatan kaum muslimin sebagaimana disebutkan di dalam surat Al-Anfal : 60. Akan tetapi, semata-mata mengejar urusan dunia tanpa dilandasi aqidah yang benar, tidaklah memakmurkan Islam, justru sebaliknya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kehancuran kaum muslimin karena umatnya ambisi dunia, bukan karena mengejar ilmu Sunnah.<br /><br />Dari Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.<br /><br />“Apabila kamu senang jual beli dengan sistem ‘inah (membeli secara kredit lalu dijual tunai kepada penjual dengan harga lebih murah) dan kamu sibuk dengan memegang ekor sapimu dan kamu lebih menyukai kebunmu, dan kamu tinggalkan jihad, maka Allah akan menimpakan kehinaan pada dirimu, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mencabut kehinaan ini sehingga kamu berpegang kepada agamamu” [HR Abu Dawud : 303, lihat Ash-Shahihah : 11]<br /><br />Hadits ini menjawab syubhatnya hizbiyyin dan harakiyyin yang punya prinsip seperti di atas, mereka ingin mengajak umat untuk meraih izzah, tetapi dengan cara menghinakan umat<br /><br />Akhirnya semoga kita semua senantiasa mendapat perlindungan dan hidayah-Nya.<br /><br /></span></div>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-86361217208589517182009-03-26T20:35:00.000-07:002009-03-29T02:29:43.885-07:00Hakikat Jihad<div style="text-align: justify;">Jihad merupakan puncak kekuatan dan kemuliaan Islam. Orang yang berjihad akan menempati kedudukan yang tinggi di surga, sebagaimana juga memiliki kedudukan yang tinggi di dunia<br /><br />Secara umum, hakikat jihad mempunyai makna yang sangat luas. Yaitu, berjihad melawan hawa nafsu, berjihad melawan setan, dan berjihad melawan orang-orang fasik dari kalangan ahli bid’ah dan maksiat. Sedangkan menurut syara’ jihad adalah mencurahkan seluruh kemampuan untuk memerangi orang kafir. [Lihat Fathul Bari 6/77]<br /><br />Sehingga dapat disimpulkan, jihad itu meliputi empat bagian :<br />Pertama : Jihad melawan hawa nafsu<br />Kedua : Jihad melawan setan<br />Ketiga : Berjihad melawan orang-orang fasik, pelaku kezhaliman, pelaku bid’ah dan pelaku kemungkaran.<br />Keempat : Jihad melawan orang-orang munafik dan kafir<br /><span class="fullpost"><br />Jihad melawan hawa nafsu, meliputi empat masalah :<br />Pertama : Berjihad melawan hawa nafsu dalam mencari dan mempelajari kebenaran agama yang haq.<br />Kedua : Berjihad melawan hawa nafsu dalam mengamalkan ilmu yang telah didapatkan.<br />Ketiga : Berjihad melawan hawa nafsu dalam mendakwahkan ilmu dan agama yang haq.<br />Keempat : Berjihad melawan hawa nafsu dengan bersabar dalam mencari ilmu, beramal dan dalam berdakwah.<br /><br />Adapun berjihad melawan setan dapat dilakukan dengan dua cara :<br />Pertama : Berjihad melawan setan dengan menolak setiap apa yang dilancarkan setan yang berupa syubhat dan keraguan yang dapat mencederai keimanan<br />Kedua : Berjihad melawan setan dengan menolak setiap apa yang dilancarkan setan dan keinginan-keinginan hawa nafsu yang merusak.<br /><br />Sedangkan berjihad melawan orang-orang fasik, pelaku kezhaliman, pelaku bid’ah dan pelaku kemungkaran, meliputi tiga tahapan. Yaitu dengan tangan apabila mampu. Jika tidak mampu, maka dengan lisan. Dan jika tidak mampu juga, maka dengan hati, yang setiap kaum muslimin wajib melakukannya. Yaitu dengan cara membenci mereka, tidak mencintai mereka, tidak duduk bersama mereka, tidak memberikan bantuan terhadap mereka, dan tidak memuji mereka. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.<br /><br />“Tiga perkara ; barangsiapa yang pada dirinya terdapat tiga perkara ini, maka dia akan mendapatkan kelezatan iman ; Allah dan RasulNya lebih dicintai daripada yang lainnya, ia mencintai seseorang hanya karena Allah dan dia benci kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan oleh Allah darinya, sebagaimana ia benci dilemparkan ke dalam neraka” [HR Bukhari dan Muslim]<br /><br />“Barangsiapa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan tidak memberi karena Allah, maka dia berarti telah sempurna imannya” [HR Abu Dawud]<br /><br />“Barangsiapa membuat perkara yang baru atau mendukung pelaku bid’ah, maka dia terkena laknat Allah, malaikat dan seluruh manusia” [HR Bukhari dan Muslim]<br /><br />Berjihad melawan orang fasik dengan lisan merupakan hak orang-orang yang memiliki ilmu dan kalangan para ulama yaitu dengan cara menegakkan hujjah dan membantah hujjah mereka, serta menjelaskan kesesatan mereka, baik dengan tulisan ataupun dengan lisan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan : “Yang membantah ahli bid’ah adalah mujahid” [Lihat Al-Fatawa 4/13]<br /><br />Syaikhul Islam juga mengatakan : “Apabila seorang mubtadi menyeru kepada aqidah yang menyelisihi Al-Qur’an dan Sunnah, atau menempuh manhaj yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah, dan dikhawatirkan akan menyesatkan manusia, maka wajib untuk menjelaskan kesesatannya, sehingga orang-orang terjaga dari kesesatannya dan mereka mengetahui keadaannya” [Lihat Al-Fatawa 28/221]<br /><br />Oleh karena itu, membantah ahli bid’ah dengan hujjah dan argumentasi, menjelaskan yang haq, serta menjelaskan bahaya aqidah ahli bid’ah, merupakan sesuatu yang wajib, untuk membersihkan ajaran Allah, agamaNya, manhajNya, syari’atNya. Dan berdasarkan kesepakatan kaum muslimin, menolak kejahatan dan kedustaan ahli bid’ah merupakan fardu kifayah. Karena seandainya Allah tidak membangkitkan orang yang membantah mereka, tentulah agama itu akan rusak. Ketahuilah, kerusakan yang ditimbulkan dari perbuatan mereka, lebih berbahaya daripada berkuasanya orang kafir. Karena kerusakan orang kafir dapat diketahui oleh setiap orang, sedangkan kerusakan pelaku bid’ah hanya diketahui oleh orang-orang alim.<br /><br />Adapun berjihad melawan orang fasik dengan tangan, maka ini menjadi hak bagi orang-orang yang memiliki kekuasaan atau Amirul Mukminin, yaitu dengan cara menegakkan hudud (hukuman) terhadap setiap orang yang melanggar hukum-hukum Allah dan RasulNya. Sebagaimana pernah dilakukan Abu Bakar dengan memerangi orang-orang yang menolak membayar zakat, Ali bin Abi Thalib memerangi orang-orang Khawarij dan orang-orang Syi’ah Rafidhah.<br /><br />Bagaimana dengan berjihad melawan orang-orang munafik dan kafir ? Al-Imam Ibnu Qayyim menyatakan, jihad memerangi orang kafir adalah fardhu ‘ain ; dia berjihad dengan hatinya, atau lisannya, atau dengan hartanya, atau dengan tangnnya ; maka setiap muslim berjihad dengan salah satu di antara jenis jihad ini. [Lihat Zadul Ma’ad 3/64]<br /><br />Akan tetapi, berjihad memerangi orang kafir dengan tangan hukumnya fardhu kifayah, dan tidak menjadi fardhu ‘ain, kecuali jika terpenuhi salah satu dari empat syarat berikut ini :<br /><br />Pertama : Apabila dia berada di medan pertempuran.<br />Kedua : Apabila negerinya diserang musuh.<br />Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan ; “Apabila musuh telah masuk menyerang sebuah negara Islam, maka tidak diragukan lagi, wajib bagi kaum muslimin untuk mempertahankan negaranya dan setiap negara yang terdekat, kemudian yang dekat, karena negara-negara Islam adalah seperti satu negara” (Al-Ikhtiyarat : 311) Jihad ini dinamakan Jihad Difa’.<br />Ketiga : Apabila diperintah oleh Imam (Amirul Mukminin) untuk berperang.<br />Keempat : Apabila dibutuhkan, maka jihad menjadi wajib. [Lihat al-Mughni, Al-Majmu’, Zaadul Mustaqni]<br /><br />Adapun disyariatkan jihad melawan orang kafir (dengan tangan), melalui tiga tahapan.<br /><br />Pertama : Diizinkan bagi kaum muslimin untuk berperang dengan tanpa diwajibkan. Allah berfirman.<br /><br />“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu” [Al-Hajj : 39]<br /><br />Kedua : Perintah untuk memerangi setiap orang kafir yang memerangi kaum mulimin. Allah berfirman.<br /><br />“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” [Al-Baqarah : 190]<br /><br />Ketiga : Perintah untuk memerangi seluruh kaum musyrikin sehingga agama Allah tegak di muka bumi.<br /><br />“Dan perangilah musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi semuanya ; dan ketahuiilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa” [At-Taubah : 36]<br /><br />Tahapan yang ketiga ini tidak dimansukh, sehingga menjadi ketetapan wajibnya jihad sampai hari kiamat. Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata : “Marhalah (tahapan) yang ketiga ini tidak dimansukh, tetap wajib sesuai dengan kondisi kaum muslimin” [Fadlu Al-Jihad Wal Mujahidin, 2 : 440]<br /><br />Demikian secara singkat hakikat jihad berserta tahapan-tahapan perintah tersebut. semua ini harus dipahami oleh kaum muslimin, sehingga dalam menetapkan jihad, sesuai dengan keadaan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi. Wallahu a’lam<br /><br /></span></div>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-49758874883459486622009-03-26T19:31:00.000-07:002009-03-29T02:29:30.941-07:00Waspadalah Terhadap Perangkap Riya..!IKHLAS UNTUK ALLAH TA’ALA [1]<br />Apa syarat diterimanya amal?<br /><div style="text-align: justify;">Sebelum anda melangkah satu langkah –wahai saudaraku muslim- hendaklah anda mengetahui jalan untuk merengkuh keselamatanmu. Janganlah anda memberati diri dengan amalan-amalan yang banyak,. Karena, alangkah banyak orang yang memperbanyak amalan, namun hal itu tidak memberikan manfaat kepadanya kecuali rasa capai dan keletihan semata di dunia dan siksaan di akhirat. [2]<br /><br />Maka, sebelum memulai semua amalan, hendaklah anda mengetahui syarat diterimanya amal. Yaitu harus terpenuhi dua perkara penting pada setiap amalan. Jika salah satu tidak tercapai, akibatnya amalan seseorang tidak ada harapan untuk diterima. Pertama : Ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kedua : Amalan itu telah diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an, atau dijelaskan oleh Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sunnahnya, dan mengikuti Rasulullah dalam pelaksanaannya.<br /><span class="fullpost"><br />Jika salah satu dari dua syarat ini rusak, perbuatan yang baik tidak masuk kategori amal shalih dan tidak akan diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Pernyataan ini ditunjukkan oleh firman Allah Ta’ala.<br /><br />“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabb-nya” [Al-Kahfi : 110]<br /><br />Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan agar amal yang dikerjakan ialah amalan shalih, yaitu amal perbuatan yang sesuai dengan aturan syari’at. Selanjutnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan orang yang menjalankannya supaya mengikhlaskan amalan itu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semata, tidak mencari pahala atau pamrih dari selain-Nya dengan amalan itu.<br /><br />Al-Hafiz Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya ; “Dua perkara ini merupakan rukun diterimanya suatu amalan. Yaitu, amalan itu harus murni untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dan benar sesuai dengan petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Keterangan serupa juga diriwayatkan Al-Qadhi Iyadh rahimahullah dan lainnya” [Tafsir surah Al-Kahfi].<br /><br />PERINTAH IKHLAS, LARANGAN BERBUAT RIYA DAN SYIRIK [3]<br />Ketahuilah, wahai saudaraku muslim, bahwa semua amalan pasti terjadi dengan niat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.<br /><br />“Sesungguhnya semua amalan ini terjadi dengan niat, dan setiap orang mendapatkan apa yang dia niatkan” [4]<br /><br />Dan dalam amal itu harus mengikhlaskan niat untuk Allah Ta’ala berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.<br /><br />“Padahal mereka tidak disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat ; dan yang demikian itulah agama yang lurus” [Al-Bayyinah : 5]<br /><br />Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman.<br /><br />“Katakanlah : ‘Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atas kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui” [Ali-Imran : 29]<br /><br />Allah Subhanahu wa Ta’ala juga telah memperingatkan bahaya dari berbuat riya’, dalam firman-Nya.<br /><br />“Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu” [Az-Zumar : 65]<br /><br />Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.<br /><br />“Allah Ta’ala berfirman ; “Aku sangat tidak membutuhkan sekutu. Barangsiapa beramal dengan suatu amalan, dia mneyekutukan selain Aku bersama-Ku pada amalan itu, Aku tinggalkan dia dan sekutunya” [HR Muslim, no. 2985]<br /><br />Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.<br /><br />“Barangsiapa mempelajari ilmu yang dengannya dicari wajah Allah Azza wa Jalla, namun ia tidak mempelajarinya kecuali untuk meraih kesenangan dunia dengan ilmu itu, ia tidak akan mendapat aroma surga pada hari kiamat” [5]<br /><br />RIYA DAN JENIS-JENISNYA [6]<br />Di antara jenis riya’ ialah sebagi berikut.<br /><br />1). Riya Yang Berkaitan Dengan Badan<br />Misalnya dengan menampakkan kekurusan dan wajah pucat, agar penampakan ini, orang-orang yang melihatnya menilainya memiliki kesungguhan dan dominannya rasa takut terhadap akhirat. Dan yang mendekati penampilan seperti ini ialah dengan merendahkan suara, menjadikan dua matanya menjadi cekung, menampakkan keloyoan badan, untuk menampakkan bahwa ia rajin berpuasa.<br /><br />2). Riya Dari Sisi Pakaian<br />Misalnya, membiarkan bekas sujud pada wajah, mengenakan pakaian jenis tertentu yang biasa dikenakan oleh sekelompok orang yang masyarakat menilai mereka sebagai ulama, maka dia mengenakan pakaian itu agar dikatakan sebagai orang alim.<br /><br />3). Riya Dengan Perkataan<br />Umumnya, riya’ seperti ini dilakukan oleh orang-orang yang menjalankan agama. Yaitu dengan memberi nasihat, memberi peringatan, menghafalkan hadits-hadits dan riwayat-riwayat, dengan tujuan untuk berdiskusi dan melakukan perdebatan, menampakkan kelebihan ilmu, berdzikir dengan menggerakkan dua bibir di hadapan orang banyak, menampakkan kemarahan terhadap kemungkaran di hadapan manusia, membaca Al-Qur’an dengan merendahkan dan melembutkan suara. Semua itu untuk menunjukkan rasa takut, sedih, dan khusyu’ (kepada Allah, pent).<br /><br />4). Riya’ Dengan Perbuatan<br />Seperti riya’nya seseorang yang shalat dengan berdiri sedemikian lama, memanjangkan ruku, sujud dan menampakkan kekhusyu’an, riya’ dengan memperlihatkan puasa, perang (jihad), haji, shadaqah dan semacamnya.<br /><br />5). Riya’ Dengan Kawan-Kawan Dan Tamu-Tamu<br />Seperti orang yang memberatkan dirinya meminta kunjungan seorang alim (ahli ilmu) atau ‘abid (ahli ibadah), agar dikatakan “sesungguhnya si Fulan telah mengunjungi si Fulan”. Atau juga mengundang orang banyak untuk mengunjunginya, agar dikatakan “sesungguhnya orang-orang baragama sering mendatanginya”.<br /><br />PERKARA YANG DISANGKA RIYA DAN SYIRIK, PADAHAL BUKAN !<br /><br />1). Pujian Manusia Untuk Seseorang Terhadap Perbuatan Baiknya<br />Dari Abu Dzar, dia berkata : Ditanyakan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Beritakan kepadaku tentang seseorang yang melakukan amalan kebaikan dan orang-orang memujinya padanya!” Beliau bersabda : “itu adalah kabar gembira yang segera bagi seorang mukmin” [HR Muslim, no. 2642, Pent)<br /><br />2). Giatnya Seorang Hamba Melakukan Ibadah Pada Saat Dilihat Oleh Orang-Orang Yang Beribadah<br />Al-Maqdisi rahimahullah berkata : Terkadang seseorang bermalam bersama orang-orang yang melaksanakan shalat tahajjud, lalu mereka semua melakukan shalat di sebahagian besar waktu malamnya, sedangkan kebiasaan orang itu melakukan shalat malam satu jam, sehingga ia pun menyesuaikan dengan mereka. Atau mereka berpuasa, lalu ia pun berpuasa. Seandainya bukan karena orang-orang itu, semangat tersebut tidak muncul.<br /><br />Mungkin ada seseorang yang menyangka bahwa (perbuatan) itu merupakan riya’, padahal tidak mutlak demikian. Bahkan padanya terdapat perincian, bahwasanya setiap mukmin menyukai beribadah kepada Allah Ta’ala, tetapi terkadang banyak kendala yang menghalanginya. Dan kelalaian telah menyeretnya, sehingga dengan menyaksikan orang lain itu, maka kemungkinan menjadi faktor yang menyebabkan hilangnya kelalaian tersebut, kemudian ia dapat menguji urusannya itu, dengan cara menggambarkan orang-orang lain itu berada di suatu tempat yang dia dapat melihat mereka, namun mereka tidak dapat melihatnya. Jika dia melihat jiwanya ringan melakukan ibadah, maka itu untuk Allah. Jika jiwanya merasa berat, maka keringanan jiwanya di hadapan orang banyak itu merupakan riya’. Bandingkan (perkara lainnya) dengan ini” [7]<br /><br />Aku katakan :<br />Kemalasan seseorang ketika sendirian datang masuk dalam konteks sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.<br /><br />“(Sesungguhnya srigala itu hanyalah memakan kambing yang menyendiri), sedangkan semangatnya masuk ke dalam bab melaksanakan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.<br /><br />“(Hendaklah kamu menetapi jama’ah) [8]<br /><br />3). Membaguskan Dan Memperindah Pakaian, Sandal Dan Semacamnya<br />Di dalam Shahih Muslim, dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda.<br /><br />“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan seberat biji sawi”. Seorang laki-laki bertanya : “Ada seseorang suka bajunya bagus dan sandalnya bagus (apakah termasuk kesombongan?)”. Beliau menjawab : “Sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyukai keindahan kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia” [HR Muslim no. 2749, Pent]<br /><br />4). Tidak Menceritakan Dosa-Dosanya Dan Menyembunyikan<br />Ini merupakan kewajiban menurut syari’at atas setiap muslim, tidak boleh menceritakan kemaksiatan-kemaksiatan berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.<br /><br />“Semua umatku akan diampuni (atau : tidak boleh dighibah) kecuali orang yang melakukan kemaksiatan dengan terang-terangan. Dan sesungguhnya termasuk melakukan kemaksiatan dengan terang-terangan, yaitu seseorang yang melakukan perbuatan (kemaksiatan) pada waktu malam dan Allah telah menutupinya (yakni, tidak ada orang yang mengetahuinya, Pent), lalu ketika pagi dia mengatakan : “Hai Fulan, kemarin aku melakukan ini dan itu”, padahal pada waktu malam Allah telah menutupinya, namun ketika masuk waktu pagi dia membuka tirai Allah terhadapnya” [HR Al-Bukhari, no. 6069, Muslim no. 2990, Pent]<br /><br />Menceritakan dosa-dosa memiliki banyak kerusakan, (dan) bukan di sini perinciannya. Di antaranya, mendorong seseorang untuk berbuat maksiat di tengah-tengah hamba dan menyepelekan perintah-perintah Allah Ta’ala. Barangsiapa menyangka bahwa menyembunyikan dosa-dosa merupakan riya’ dan menceritakan dosa-dosa merupakan keikhlasan, maka orang itu telah dirancukan oleh setan. Kita berlindung kepada Allah darinya.<br /><br />5). Seorang Hamba Yang Meraih Ketenaran Dengan Tanpa Mencarinya<br />Al-Maqdisi berkata : “Yang tercela, ialah seseorang mencari ketenaran. Adapaun adanya ketenaran dari sisi Allah Ta’ala tanpa usaha menusia untuk mencarinya, maka demikian itu tidak tercela. Namun adanya ketenaran itu merupakan cobaan bagi orang-orang yang lemah (imannya, Pent)” [9]<br /><br />Demikian, beberapa penjelasan berkaitan dengan riya’. Semoga Allah Azza wa Jalla menjauhkan kita semua dari sifat buruk ini, baik dalam perkataan maupun perbuatan, serta semoga menjadikan kita termasuk orang-orang yang ikhlas dalam beramal.<br /><br />Washallallahu ‘ala nabiyyna Muhammad wa ‘ala alihi washahbihi ajma’in.<br /><br /></span></div>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-34560999239554713942009-03-26T18:21:00.000-07:002009-03-29T02:29:16.936-07:00Cara Menasehati Orang yang Terang-Terangan Melakukan Kemaksiatan<div style="text-align: justify;">Kewajiban sesama muslim adalah saling menasehati, saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, dan saling berwasiat dengan kebenaran dan kesabaran, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala<br /><br />"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya." [Al-Ma'idah : 2]<br /><br />Dan ayat,<br /><span class="fullpost"><br />“Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran." [Al-'Ashr : l-3]<br /><br />Serta sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia,<br /><br />“Agama adalah nasehat." Ditanyakan kepada beliau, "Kepada siapa ya Rasulullah?" beliau jawab, "Kepada Allah, kitabNya, RasulNya, pemimpin kaum muslimin dan kaum muslimin lainnya."[1]<br /><br />Kedua ayat dan hadits mulia ini menunjukkan wajibnya saling menasehati dan saling tolong menolong dalan kebaikan serta saling berwasiat dengan kebenaran. Jika seorang muslim melihat saudaranya tengah malas melaksanakan apa yang telah diwajibkan Allah atasnya, maka ia wajib menasehatinya dan mengajaknya kepada kebaikan serta mencegahnya dari kemungkaran sehingga masyarakatnya menjadi baik semua, lalu kebaikan akan tampak sementara keburukan akan sirna, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala<br /><br />"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang mungkar." [At-Taubah : 71]<br /><br />Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pun telah bersabda<br /><br />"Barangsiapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika tidak bisa maka dengan lisannya, dan jika tidak bisa juga maka dengan hatinya, itulah selemah-lemahnya iman."[2]<br /><br />Maka anda, penanya, selama anda menasehatinya dan mengarahkannya kepada kebaikan, namun ia malah semakin menampakkan kemaksiatan, maka hendaknya anda menjauhinya dan tidak lagi bergaul dengannya. Di samping itu, hendaknya anda mendorong orang lain yang lebih berpengaruh dan lebih dihormati oleh orang tersebut, untuk turut menasehatinya dan mengajaknya ke jalan Allah. Mudah-mudahan dengan begitu Allah memberikan manfaat. Jika anda mendapati bahwa penjauhan anda itu malah semakin memperburuk dan anda memandang bahwa tetap menjalin hubungan dengannya itu lebih bermanfaat baginya untuk perkara agamanya, atau lebih sedikit keburukannya, maka jangan anda jauhi, karena penjauhan ini dimaksudkan sebagai terapi, yaitu sebagai obatnya. Tapi jika itu tidak berguna dan malah semakin memperparah penyakitnya, maka hendaknya anda melakukan yang lebih maslahat, yaitu tetap berhubungan dengannya dan terus menerus menasehatinya, mengajaknya kepada kebaikan dan mencegahnya dari keburukan, tapi tidak menjadikannya sebagai kawan atau teman dekat. Mudah-mudahan Allah memberikan manfaat dengan itu. Inilah cara yang paling baik dalam kasus semacam ini yang berasal dari ucapan para ahli ilmu.<br /><br />[Majmu' Fatawa wa Maqalat Mutanawwi'ah, juz 5, hal. 343-344, Syaikh ibnu Baz]<br /><br /><br /></span></div>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-86026579471132707442009-03-25T10:43:00.000-07:002009-03-28T06:44:23.256-07:00Bantahan terhadap tarekat dalam polemik<div style="text-align: justify;">Bantahan terhadap tarekat lainnya, bisa disimak polemik antara HSA Al-Hamdani dengan doktor (thabib) Rohani Sjech H Djalaluddin Ketua Umum seumur hidup Pengurus Besar PPTI di Medan.<br /><br />HSA Al-Hamdani membantah orang yang menjadikan Surat Al-Fajr ayat 28 sebagai landasan tarekat sebagai berikut:<br /><br />“…Anda (Thabib-Rohani Djamaluddin) antara lain menulis: Arti ma’na Tharekat pada istilah (adalah) perjalanan rohani (nurani, jiwa, hati robani) berjalan mencari Allah. Perjalanan yang bertingkat-tingkat dari satu tingkat demi satu tingkat, hingga ia bertemu Allah. Lihatlah QS al-Fajari ayat no. 28; maksudnya kira-kira: kembali (pergilah, berjalanlah, bertarekatlah kepada Tuhanmu (Allah). Kemudian Anda menulis: Mengingat ayat yang tersebut merupakan amar wajib, tentulah wajib bagi kita ber-Tharekat.”<br /><span class="fullpost"><br />Komentar HSA Al-Hamdani ulama Al-Irsyad Pekalongan terhadap lawan polemiknya, Thabib Djamaluddin, itu sebagai berikut:<br /><br />Semoga Allah mengampuni dosa anda (Thabib-Rohani Djamaluddin), karena anda telah menafsirkan ayat Tuhan semau anda sendiri! Bacalah tafsir ayat itu menurut rangkaian ayat sebelumnya, jangan terus mendabik dada dan berkata: Saya sudah hafal bertahun-tahun di dalam fikiran saya di waktu saya mempertahankan tasawuf di masa silam… dan seterusnya. Jangan anda menafsirkan se-enaknya sendiri, dan jangan pula semau-maunya menta’wilkan arti ayat al-Quran menurut selera yang dikehendaki nafsu anda! Sebab bisa tak keruan dan bisa runyam!<br />Tahukah anda bahwa ayat itu (yang anda buat dalil perintah bertarekat) adalah kelanjutan daripada ayat yang sebelumnya yang berbunyi:<br /><br />Yaa ayyatuhan nafsul muthmainnah, irji’ii ilaa robbiki roodhiyatam mardhiyyah, fadkhulii fii ‘ibaadii wadkhulii jannatii.<br /><br />Yang artinya: Hai jiwa yang tenang (suci). Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas (karena amal-amalmu yang baik semasa hidup) lagi diridhoinya (oleh Allah). Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hambaku (yang sholeh) dan masuklah ke dalam sorgaKu. (QS Al-Fajri).<br /><br />Jelas bahwa khitob (ajakan bicara) itu ditujukan kepada jiwa-jiwa manusia yang sempurna imannya yang muslimin mukminin dan muttaqin pada nanti hari kiamat kelak sebagai penghargaan Allah atas amalan mereka yang baik dan sholeh. Dan kalau ayat itu anda katakan sebagai amar wajib bertarekat, maka wajib bertarekatkah anda pada hari kiamat nanti untuk mencari Allah?<br /><br />HSA Hamdani melanjutkan tulisannya: Memang orang-orang ahli tharekat atau ahli shufi suka lancang dalam menafsirkan ayat-ayat semaunya sendiri seperti yang anda katakan: “Di Pakistan Barat dikatakan sulukan naksyabandi, unsurnya QS An-Nahl no. 69, maksudnya kira-kira: Dan laluilah jalan (Tharekat) Allah dengan patuh. Sedang ayat yang dimaksud artinya sebagai berikut:<br /><br />Ayat 68 S An-Nahl: Tuhanmu telah mewahyukan kepada lebah: Buatlah rumah di atas bukit dan di atas pohon kayu dan pada apa-apa yang mereka jadikan atap.<br /><br />Ayat 69: Kemudian makanlah bermacam-macam buah-buahan dan laluilah jalan Tuhanmu, dengan mudah akan keluar dari dalam perutnya minuman (madu) yang berlain-lainan warnanya, untuk menyembuhkan penyakit manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu menjadi keterangan (atas kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.<br /><br />Jelas khitob ayat itu menyatakan bahwa Allah memerintahkan kepada lebah untuk mengikuti ilham yang diberikan oleh Allah kepadanya, sehingga lebah itu dapat menghasilkan madu. Maka oleh anda digunakan untuk dalil tarekat? (HSA Al-Hamdani, bantahan Singkat terhadap Kelantjangan pembela Tashawuf dan Tarekat,<br /><br />Penerbit HSA Al-Hamdani, Pekalongan, cetakan pertama, 1972, halaman 14-15).<br /><br />Pertanyaan selanjutnya, pembaca bisa mengajukan sendiri, misalnya: Kenapa tarekat-tarekat yang ternyata tidak ada landasannya dari Al-Quran maupun al-Hadits itu justru dihidup-hidupkan? Dan kenapa justru ada organisasi yang memayungi dengan bentuk organisasi pula seperti tersebut di atas? Tugas para alim<br /><br />ulama –yang istiqomah mengikuti Al-Quran dan As-Sunnah– lah untuk melanjutkan dakwah terhadap mereka dengan hikmah dan mau’idhah hasanah, dan kalau perlu dengan wajadilhum, yaitu mendebat mereka dengan hujjah yang lebih baik.<br /><br /></span></div>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-45441784939373516772009-03-25T07:10:00.000-07:002009-03-28T06:43:26.160-07:00Bantahan terhadap Tarikat<div style="text-align: justify;">Ulama dan ilmuwan Indonesia yang gigih meluruskan bahkan membantah keras tentang tarekat di antaranya HSA Al-Hamdani dari Pekalongan Jawa Tengah dengan bukunya Bantahan Singkat terhadap Kelantjangan Pembela Tashawuf dan Tarekat, 1972; Sorotan-sorotan terhadap Kitab-kitab Wirid -Dzikir- Hizb Doa dan Sholawat; juga Sanggahan terhadap Tashawuf dan Ahli Shufi dan Sorotan terhadap Kissah Maulid, Nishfu Sya’ban, manakib Sjaich AK Djailany. Sanggahan lain juga ditulis oleh Drs Yunasril Ali, dengan judul Membersihkan Tashawwuf dari Syirik, Bid’ah, dan Khurafat. Sedang Abdul Qadir Jaelani da’i dari Bogor Jawa Barat menulis bantahan dengan judul Koreksi terhadap Tasawuf. Juga bantahan-batahan yang ditulis dalam tanya jawab, misalnya oleh Ustadz Umar Hubeis dalam kitabnya, Fatawa dll.<br /><span class="fullpost"><br />Berikut ini kami kutip sebagian bantahan Drs Yunasril Ali, kemudian HSA Al-Hamdany. Sedang bantahan dari kitab-kitab Arab banyak pula, namun karena masalah tarekat ini orang Indonesia juga ikut-ikut mendirikannya (menciptakannya) bahkan mengorganisasikannya, maka kami kemukakan bantahan dari ulama dan ilmuwan Indonesia.<br /><br />Drs Yunasril Ali dalam bukunya Membersihkan Tashawwuf dari Syirik, Bid’ah, dan Khurafat menjelaskan, masing-masing tarekat itu merumuskan amalan-amalannya sendiri-sendiri, sehingga antara satu dengan yang lain saling berbeda cara amaliahnya. Namun demikian amaliah yang berbeda-beda itu semuanya mereka nisbahkan kepada dua sahabat besar: Ali bin Abi Thalib dan Abu Bakar Shiddiq. Entah mana yang benar di antara tarekat-tarekat itu yang berasal dari Ali dan Abu Bakar, wallahu a’lam.<br /><br />Dasar mereka mendirikan tarekat ialah:<br /><br />1. Firman Allah SWT:<br />Artinya: “Dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu, benar-benar Kami akan memberi minum mereka dengan air yang segar. ” (QS Al-Jinn/ 72:16).<br /><br />2. Firman Allah SWT:<br />Artinya: “Maka barangsiapa yang ingin berjumpa dengan Allah, hendaklah ia mengerjakan amal shalih dan janganlah ia mempersekutukan siapa pun dalam beribadah kepada Tuhan.” (QS Al-Kahfi/ 18:110).<br /><br />3. Hadits:<br />Qoola ‘Aliyyubnu Abii Thoolib: Qultu: Yaa Rasuulallaah, ayyut thoriiqoti aqrobu ilallooh? Faqoola Rasuulullaahi SAW: Dzikrulloohi.<br /><br />Artinya: Ali bin Abi Thalib berkata: saya bertanya: Ya Rasulallah, “Manakah tarekat yang sedekat-dekatnya mencapai Tuhan? Maka Rasulullah SAW menjawab, “dzikir kepada Allah.” (Dr Mustafazahri, Kunci Memahami Tasawwuf, halaman 87, seperti dikutip Drs Yunasril Ali halaman 54).<br /><br />Koreksi (dari Drs Yunasril Ali): Di dalam Al-Quran didapati kata “thariqah” dan musytaqnya (pecahan kata yang berasal darinya) di sembilan tempat yaitu:<br /><br />1. firman Allah SWT:<br />Artinya: “Mereka berkata: hai kaum kami, sesungguhnya kami mendengar kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan sesudah Musa, yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus.” (QS Al-Ahqaaf/ 46:30).<br /><br />2. Firman Allah SWT:<br />Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan kedhaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa-dosa) mereka dan tidaklah akan menunjukkan jalan kepada mereka.” (QS An-Nisaa/ 4:168).<br /><br />3. Firman Allah SWT (sambungan ayat no.2):<br />Artinya: “Kecuali jalan ke neraka jahannam; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (QS An-Nisaa’/ 4:169).<br /><br />4. Firman Allah SWT:<br />Artinya: “Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya di antara mereka!” Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan sehari saja.” (QS Thaha/ 20:104).<br /><br />5. Firman Allah SWT:<br />Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa: “Pergilah kamu dengan hamba-hambaKu (Bani Israel) di malam hari, maka bikinlah untuk mereka [1]jalan[1] yang kering di laut itu, kamu tidak usah khawatir akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam).” (QS Thah/ 20:77).<br /><br />6. Firman Allah SWT:<br />Artinya: “Mereka berkata: “Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar ahli sihir yang hendak mengusir kamu dari negeri kamu dengan sihirnya dan hendak melenyapkan kedudukan kamu yang utama.” (QS Thaha/ 20:63).<br /><br />7. Firman Allah SWT:<br />Artinya: “Dan bahwasanya jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu benar-benar Kami akan memberi minum mereka dengan air yang segar.” (QS Al-Jinn/ 72:16).<br /><br />8. Firman Allah SWT:<br />Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan di atas kamu tujuh buah jalan (tujuh langit); dan Kami tidaklah lengah terhadap ciptaan (Kami)”. (QS Al-Mu’minuun/ 23:17).<br /><br />9. Dan Firman Allah SWT:<br />Artinya: “Dan sesungguhnya di antara Kami ada orang-orang yang shalih dan di antara Kami ada pula orang yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.” (QS Al-Jinn/ 72:11).<br /><br />Demikianlah penulis kutip di sini 9 buah kata “thariqah” dan musytaqnya yang terdapat dalam kitab suci Al-Quran. Tidak satupun yang menunjukkan kepada tarekat yang dipropagandakan oleh penganutnya, yang mereka berdzikir tanpa sadar diri dan tidak pula ingat kepada Tuhan lagi.<br /><br />Untuk lebih jelas, penulis kemukakan arti thoriqoh dalam ayat-ayat di atas dengan mengutipnya dari tafsir-tafsir yang mu’tabar, sebagai berikut:<br /><br />1. Kata “thariqin” dalam surat al-Ahqaf ayat 30 artinya ialah “Agama Islam” (Al-Qasimy, Tafsir Mahasinut Ta’wil, juz XV hal. 94).<br />2. Kata “thariqon” dalam surat An-Nisaa’ ayat 168 artinya ialah “satu jalan dari jalan-jalan menuju jahannam”. (Al-Jalalain, Tafsir Al-Quranil Kariem, juz I, hal. 94).<br />3. Kata “thoriqo jahannam” dalam Surat An-Nisaa’ ayat 169 artinya ialah “jalan yang menyampaikan orang menuju jahannam”. (ibid).<br />4. Kata “thoriqoh” dalam Surat Thaha ayat 104 artinya ialah “jalan” (ibid, juz II, hal 26). Ada pula ahli tafsir yang mengatakan “jalan yang lurus” di sini ialah orang yang agak lurus pikirannya atau amalnya di antara orang-orang yang berdosa itu.<br /><br />(Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, note hal. 488).<br /><br />5. Kata “thoriqon” dalam S Thaha ayat 77 berarti “Allah mengeringkan bumi sebagai jalan bagi Musa dan kaumnya.” (Al-Jalalain, opcit, juz II, hal. 24).<br />6. Kata “thoriqoh” dalam S Thaha ayat 63 ada yang mengartikannya dengan “keyakinan (agama)” (Departemen Agama RI, Opcit, hal. 482). Dan ada pula yang menafsirkannya dengan “Bani Israel”. (Az-Zamakhsyary, Tafsir Al-Kassyaf, Jilid II, hal. 543).<br />7. Kata “thoriqoh” dalam S Al-Jinn ayat 16 artinya “jalan kebenaran dan keadilan”. (Al-Qasimi, Tafsir Mahasinut Ta’wil, juz XVI, hal. 5950).<br />8. Kata “thoroiq” dalam surat al-Mu’minun ayat 17 artinya “langit”, thoroiq kata jama’ dari thoriqoh, karena dia adalah jalan-jalan malaikat.” (Al-Jalalain, opcit, juz II, hal. 45).<br />9. Kata “thoroiq” dalam S Al-Jinn ayat 11 artinya “Golongan yang berbeda pendapat di kalangan muslimin dan kafir.” (ibid, hal. 240).<br /><br />Inilah artinya kata “thoriqoh” dan musytaqnya yang ada dalam Al-Quran. Tidak satupun dari kata-kata itu yang menunjukkan metode ibadah dalam tasawwuf. Memang ada thoriqoh yang berarti golongan-golongan di kalangan kaum muslimin, tetapi maksudnya ialah golongan yang berbeda pendapat dalam menafsirkan Al-Quran dan Al-Hadits. Bukan golongan yang membuat-buat tarekat tertentu yang dihasilkan oleh renungan guru.<br /><br />Kalaulah benar bahwa yang dimaskud dengan tariqat di dalam ayat-ayat itu ialah penjelasan dari Al-Quran dan As-Sunnah yang secara langsung dituntunkan dan dipraktekkan oleh seorang guru kepada muridnya, seperti menuntun bagaimana cara berdiri betul dalam shalat, bagaimana cara takbir, ruku’, sujud, duduk antara dua sujud, duduk tahiyyat, cara membaca bacaan-bacan shalat, dan lain-lain; sesuai dengan cara yang ditentukan oleh Rasul SAW. kepada para shahabatnya, maka tarekat seperti ini dapat penulis terima, karena tarekat ini adalah sebahagian dari as-sunnah, yang disebut dengan sunnah fi’liyah. Jadi tarekat dalam pengertian seperti ini termasuk sunnah. Dan memang tarekat (sunnah fi’liyah) yang seperti inilah yang disuruh dalam mengajarkan agama. Rasulullah SAW pernah membimbing seorang Badwi dalam pelaksanaan shalat, karena orang Badwi tersebut belum tepat cara ia melaksanakan shalat. (Lihat Ibnu Qudamah Al-Maqdisi, al-Muharrar, hal. 42).<br /><br />Adapun membuat-buat ibadah dengan cara baru, lantas dinamakan tarekat, ini bid’ah. Contohnya ialah seperti mengadakan dzikir lisan, dzikir qolbu dan dzikir sirr; semuanya itu tidak pernah ada diriwayatkan dari Rasul SAW. atau dari para shahabat beliau. Jadi perbuatan ibadat seperti itu adalah bid’ah yang dibuat-buat oleh para penganut tarekat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Padahal agama Islam, baik aqidah maupun tatacara ibadatnya sudah sempurna, tidak usah ditambah-tambah. (Drs Yunasril Ali, Membersihkan Tasawwuf dari Syirik, Bid’ah, dan Khurafat, Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta, cet. III 1992, hal. 53-59).<br /><br /></span></div>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-21703135732469242442009-03-25T06:41:00.000-07:002009-03-28T06:42:06.055-07:00Macam Tarekat<div style="text-align: justify;">Berikut ini ada beberapa tarikat-tarikat yang menerangkan nama pendirinya, wafat pendirinya, tempat tarikatnya, pengaruhnya, asal-usulnya dan keterangan-keterangan yang perlu.<br /><br />Tarikat Haddadiah<br />Tarikat yang didirikan oleh Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad yang wafat 1095M di Yaman. Banyak orang yang takut ikut tarikatnya berhubung ratibnya yang terkenal, Ratib Al-Haddad, dipercayai sebagai doa selamat yang bermantera. Pengaruhnya tak hanya di Aceh, tapi hampir di seluruh negara Indonesia.<br /><br />Tarikat Khalwatiah<br />Tarikat yang diprogandakan dalam abad-18 oleh Syaikh Mustafa Al-Bakri di Mesir dan Suriah. Salah seorang tokoh tarikat ini ialah Ahmad At-Tijani yang berasal dari Aljazair.<br /><span class="fullpost"><br />Tarikat Maulawiah<br />Tarikat yang didirikan oleh Maulwi Jalaluddin Ar-Rumi, meninggal dunia di Anatoila, Turki. Zikirnya disertai tarian mistik dengan cara keadaan tak sadar, agar dapat bersatu dengan Tuhan. Penganut-penganutnya bersifat pengasih dan tidak mengharapkan kepentingan diri sendiri, serta hidup sederahana menjadi teladan bagi orang lain.<br /><br />Tarikat Mu`tabarah Nahdliyin<br />Para kyai pada tanggal 10 Oktober 1957 mendirikan suatu badan federasi bernama Pucuk Pimpinan Jam`iyah Ahli Tariqah Mu`tabarah, sebagai tindak lanjut keputusan Muktamar N.U. (nahdlatul Ulama) 1957 di Magelang. Belakangan dalam Muktamar N.U. 1979 di Semarang ditambahkan kata Nahdliyin, untuk menegaskan bahwa badan ini tetap berafiliasi kepada NU. Sejak berdirinya pimpinan tertinggi badan ini ialah para kyai ternama dari pesantren-pesantren besar.<br /><br />Dalam anggaran dasarnya dinyatakan bahwa badan ini bertujuan:<br /><br />(1) meningkatkan pengamalan syariat Islam di kalangan masyarakat;<br />(2) mempertebal kesetiaan masyarakat kepada ajaran-ajaran dari salah satu Mazhab yang empat; dan<br />(3) menganjurkan para anggota agar meningkatkan amalan-amalan Ibadah dan Muamalah, sesuai dengan yang dicontohkan para ulama salihin.<br /><br />Pasal 4 menyatakan bahwa badan ini akan tetap setia kepada paham Ahlussunnah wal-Jama`ah.<br />Alasan utama mendirikan badan federasi ini adalah:<br /><br />(1) untuk membimbing organisasi-organisasi tarikat yang dinilai belum mengajarkan amalan-amalan yang sesuai dengan Al-Qur`an dan hadis;<br />(2) untuk mengawasi organisasi-organisasi tarikat agar tidak menyalahgunakan pengaruhnya untuk kepentingan yang tidak dibenar kan oleh ajaran-ajaran agama.<br /><br />Tarikat Naqsyabandiah<br />Tarikat ini mula-mula didirikan di Turkestan oleh Bahiruddin Naqsyabandi (sumber lain menyebutkan, Muhammad bin Muhammad Bahauddin al-Bukhari 1317-1389M, bukan Imam Al-Bukhari perawi Hadits, pen) dan di Indonesia termasuk tarikat yang paling berpengaruh. Pimpinannya, Sulaiman Effendi, mempunyai markas besar yang terletak di kaki gunung Abu Qubbais di pnggiran kota Makkah. Pengikut-pengikutnya kebanyakan dari Turki dan wilayah-wilayah Hindia Belanda dulu, serta di bekas jajahan Inggris di daerah Melayu.<br />Pada umumnya tarikat ini paling banyak pengikutnya di Jawa sejak abad ke-19 sampai saat ini.<br />Tarikat ini adalah tarikat terbesar di dunia, juga di Indonesia, dan dianggap paling terawat baik. Ada seleksi untuk jadi pengikutnya. Markasnya di Jawa ada di Jombang, Semarang, Sukabumi, Labuhan Haji (Aceh) di pesantren Syaikh Waly, Khalidi.<br /><br />Tarikat Qadiriah<br />Asal mulanya di Bagdad, dan dipandang paling tua. Kabarnya, Pendirinya ialah Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani (1077-1166M), mungkin tidak benar, sebab nampaknya beliau ulama yg jauh dari bid’ah. Mula-mula ia seorang ahli bahasa dan ahli Fiqih dari mazhab Hambali. Tulisannya pada umumnya berdasarkan ajaran Ahlus-Sunnah wal-Jama`ah. Ada sejumlah bukunya yang ditulis oleh murid-muridnya yang menceritakan kesaktiannya.<br /><br />Pelajaran Tarikat Qadiriah tidak jauh berbeda dari pelajaran Islam umum. Hanya saja tarikat ini mementingkan kasih sayang terhadap semua makhluk, rendah hati dan menjauhi fanatisme dalam keagamaan maupun politik. Keistimewaan tarikatnya ialah zikir dengan menyebut-nyebut nama Tuhan.<br /><br />Kaum Qadiriah terlalu menyamakan Tuhan dengan manusia. Paham Qadiriah pada hakikatnya adalah sebagian dari faham Mu`tazilah, karena imam-imamnya orang mu`tazilah. (Apa yang ditulis di Leksikon Islam ini, agaknya rancu dengan aliran Qadariyah, yaitu aliran yang menganggap bahwa manusia ini bebas dan berkuasa penuh untuk menentukan dirinya, tidak ada campur tangan Tuhan, lawan dari aliran Jabbariyah yang menganggap manusia hanya bagai wayang yang seluruhnya dijalankan oleh dalang, semuanya digerakkan oleh Tuhan tanpa ada upaya manusia, pen. Selanjutnya, Leksikon Islam itu menulis:)<br /><br />Ada anggapan membaca Manaqib Syaikh Abdul Qadir Jilani pada tanggal 10 malam tiap bulan bisa melepaskan kemiskinan. Karena itu manaqibnya populer, baik di Jawa maupun Sumatra. (Ini jelas bid’ah dan sesat, lihat Sorotan terhadap Kissah Maulid, Nisfu Sya’ban, Manakib Syaikh AK Jailany oleh HSAAl-Hamdany, Pekalongan, 1971, dan Kitab Manakib Syekh AbdulQadir Jaelani Merusak Aqidah Islam oleh Drs Imron AM, Yayasan Al-Muslimun Bangil Jatim, cetakan keenam, 1411H/ 1990, pen).<br />Kadang kala tarikat ini digabung dengan Naqsyabandiah menjadi Tarikat Qadiriyah Naqsyabandiyah. Seperti halnya di Suryalaya (Tasikmalaya Jawa Barat, dipimpin Abah Anom, yang sering dikunjungi Harun Nasution, pen) dan Jombang (Jawa Timur, daerah kelahiran Presiden Gus Dur, pen).<br /><br />Tarikat Qadiriah Naqsyabandiah<br />Gabungan ajaran dua tarikat, yaitu Tarikat Qadiriah dan Tarikat Naqsyabandiah. Pendirinya Syaikh Khatib Sambas. Tarikat ini merupakan sarana yang sangat penting bagi penyebaran agama Islam di Indonesia dan Malaya dari pusatnya di Makkah antara pertengahan abad ke-19 sampai dengan perempat pertama abad ke-20.<br /><br />Tarikat Rifa’iah<br />Didirikan oleh Syaikh Ahmad bin Ali-Abul Abbas (wafat 578H/1183M). Syaikh Ahmad, yang konon guru Syaikh Abdul Qadir Jilani, begitu asyik berzikir hingga tubuhnya terangkat ke atas, ke angkasa. Tangannya menepuk-nepuk dadanya. Kemudian Allah memerintahkan kepada bidadari untuk memberinya rebana di dadanya, daripada menepuk-nepuk dada.<br />Tapi Syaikh Ahmad tidak ingat apa-apa; begitu khusuknya, sehingga ia tak mendengar suara rebananya yang nyaring itu. Padahal seluruh dunia mendengar suara rebana itu.<br />Tarikat ini agak fanatik dan anggotanya dapat melakukan hal-hal yang ajaib, misalnya makan pecahan kaca, berjalan di atas api, dan sebagainya. Rifa`iah, yang memang merinci tarikatnya dengan rebana, di Aceh dulu pernah berkembang besar dan disebut Rapa’i sudah sulit mencarinya yang asli, yang masih berpegang teguh pada ajaran.<br /><br />Tarikat Samaniah<br />Tarikat yang dikenal di Jawa Barat dan Aceh, didirikan oleh Syaikh Muhammad Saman Dari Madinah, Arab Saudi, yang wafat tahun 1702 M. Manaqib (riwayat hidup) Syaikh Saman banyak dibaca orang yang mengharap berkah. Manaqib itu ditulis oleh Syaikh Siddiq Al-Madani, murid beliau.<br />Di situ tertulis: “barang siapa berziarah ke makam Rasullah tanpa meminta izin kepada Syaikh Saman ziarahnya sia-sia.” (Ini contoh kebatilan yang nyata, pen).<br />Juga disebutkan: “Siapa yang menyeru nama Syaikh tiga kali, hilang kesedihannya. Siapa yang makan-makanannya masuk surga. Siapa yang berziarah ke makamnya serta membaca doa-doa untuknya, diampuni dosanya.” (ini benar-benar mengada-ada atas nama agama, na’udzubillahi min dzaalik, pen). Tarikat Saman sekarang menjadi tari Seudati di Aceh. Zikir Saman mulanya hampir sama dengan zikir-zikir yang lain. Namun kemudian berkembang menjadi zikir yang ekstrim.<br /><br />Tarikat Sanusiah<br />Tarikat yang didirikan oleh Syaikh Muhammad bin Ali As-Sanusi, tahun 1837, di Aljazair, meninggal dunia tahun 1957. Pusat tarikat ini di Libia.<br /><br />Tarikat Siddiqiah<br />Asal-usul tarikat ini tidak begitu jelas, dan tidak terdapat di negara-negara lain. Muncul dan berkembang di Jombang, Jawa Timur, dimulai oleh kegiatan Kiyai Mukhtar Mukti yang mendirikan tarikat ini tahun 1953.<br /><br />Tarikat Syattariah<br />Tarikat yang dibangun oleh Syaikh Abdullah Syattari di India. Tarikat ini di Jawa masih ada, misalnya di sekitar Madiun. Di Aceh dulu mengalami puncaknya di zaman Sultanah (Ratu) Safiatuddin. Tarikat ini dibawa oleh Syaikh Abdurra’uf Sinkil yang kemudian bergelar Syiah Kuala.<br /><br />Tarikat Syaziliah<br />Tarikat yang didirikan oleh Ali As-Syazili, terdapat di Afrika Utara, dan Arab, juga Indonesia, walaupun tidak luas tersebarnya dan pengaruhnya relatif kecil.<br /><br />Tarikat Tijaniah<br />Tarikat yang didirikan oleh Ahmad At-Tijani. Tarikat ini dengan cepat meluas di Afrika Barat dan di negara-negara lain, antaranya Indonesia. Di Afrika tarikat ini telah banyak yang mengislamkan orang-orang Negro. (Ahmad At-Tijani ini mengaku dirinya adalah al-qothbul maktum yang menjadi perantara/ penengah antara semua anbiya’ (para nabi) dan auliya’ (para wali). Lihat Ilat Tashawwuf ya ‘Ibadallah oleh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Jam’iyyah Ihyait Turats al-Islami, hal 42, pen).<br /><br />Tarikat Wahidiah<br />Tarikat yang ini didirikan oleh Kyai Majid Ma`ruf di Kedonglo, Kediri (Jawa Timur), 1963. Teoritis tarikat ini terbuka sifatnya, karena orang tidak usah mengucapkan sumpah untuk menjadi anggota: siapa saja yang mengamalkan zikir salawat wahidiah sudah dianggap sebagai anggota.<br /><br />Motivasi mendirikan tarikat ini adalah meningkatkan ketaatan orang Islam kepada perintah-perintah agama. Pendirinya menganggap masyarakat Jawa dewasa ini mengalami kekosongan agama dan kejiwaan. Itulah sebabnya ia mengajak masyarakat Islam agar meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan dengan setiap kali mengucapkan zikir “fafirruu ilallaah”, artinya: “marilah kita kembali ke jalan Allah.”<br /><br />Begitulah beberapa tarikat dari buku Leksikon Islam 2.<br /><br /></span></div>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-44191508035110591642009-03-25T18:58:00.000-07:002009-03-25T18:59:10.143-07:00Ayat TasybihMengenai ayat mutasyabih yg sebenarnya para Imam dan Muhadditsin selalu berusaha menghindari untuk membahasnya, namun justru sangat digandrungi oleh sebagian kelompok muslimin sesat masa kini, mereka selalu mencoba menusuk kepada jantung tauhid yang sedikit saja salah memahami maka akan terjatuh dalam jurang kemusyrikan, seperti membahas bahwa Allah ada dilangit, mempunyai tangan, wajah dll yang hanya membuat kerancuan dalam kesucian Tauhid ilahi pada benak muslimin, akan tetapi karena semaraknya masalah ini diangkat ke permukaan, maka perlu kita perjelas mengenai ayat-ayat dan hadits tersebut.<br /><br />Sebagaimana makna Istiwa, yg sebagian kaum muslimin sesat sangat gemar membahasnya dan mengatakan bahwa Allah itu bersemayam di Arsy, dengan menafsirkan kalimat ”ISTIWA” dengan makna ”BERSEMAYAM atau ADA DI SUATU TEMPAT” , entah darimana pula mereka menemukan makna kalimat Istawa adalah semayam, padahal tak mungkin kita katakan bahwa Allah itu bersemayam disuatu tempat, karena bertentangan dengan ayat-ayat dan Nash hadits lain, bila kita mengatakan Allah ada di Arsy, maka dimana Allah sebelum Arsy itu ada?, dan berarti Allah membutuhkan ruang, berarti berwujud seperti makhluk, sedangkan dalam hadits qudsiy disebutkan Allah swt turun kelangit yg terendah saat sepertiga malam terakhir, sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Muslim hadits no.758, sedangkan kita memahami bahwa waktu di permukaan bumi terus bergilir,<br /><span class="fullpost"><br />maka bila disuatu tempat adalah tengah malam, maka waktu tengah malam itu tidak sirna, tapi terus berpindah ke arah barat dan terus ke yang lebih barat, tentulah berarti Allah itu selalu bergelantungan mengitari Bumi di langit yg terendah, maka semakin ranculah pemahaman ini, dan menunjukkan rapuhnya pemahaman mereka, jelaslah bahwa hujjah yg mengatakan Allah ada di Arsy telah bertentangan dengan hadits qudsiy diatas, yg berarti Allah itu tetap di langit yg terendah dan tak pernah kembali ke Arsy, sedangkan ayat itu mengatakan bahwa Allah ada di Arsy, dan hadits Qudsiy mengatakan Allah dilangit yg terendah.<br /><br />Berkata Al hafidh Almuhaddits Al Imam Malik rahimahullah ketika datang seseorang yg bertanya makna ayat : ”Arrahmaanu ’alal Arsyistawa”, Imam Malik menjawab : ”Majhul, Ma’qul, Imaan bihi wajib, wa su’al ’anhu bid’ah (tdk diketahui maknanya, dan tidak boleh mengatakannya mustahil, percaya akannya wajib, bertanya tentang ini adalah Bid’ah Munkarah), dan kulihat engkau ini orang jahat, keluarkan dia..!”, demikian ucapan Imam Malik pada penanya ini, hingga ia mengatakannya : ”kulihat engkau ini orang jahat”, lalu mengusirnya, tentunya seorang Imam Mulia yg menjadi Muhaddits Tertinggi di Madinah Almunawwarah di masanya yg beliau itu Guru Imam Syafii ini tak sembarang mengatakan ucapan seperti itu, kecuali menjadi dalil bagi kita bahwa hanya orang orang yg tidak baik yg mempermasalahkan masalah ini.<br /><br />Lalu bagaimana dengan firman Nya : ”Mereka yg berbai’at padamu sungguh mereka telah berbai’at pada Allah, Tangan Allah diatas tangan mereka” (QS Al Fath 10), dan disaat Bai’at itu tak pernah teriwayatkan bahwa ada tangan turun dari langit yg turut berbai’at pada sahabat.<br /><br />Juga sebagaimana hadits qudsiy yg mana Allah berfirman : ”Barangsiapa memusuhi waliku sungguh kuumumkan perang kepadanya, tiadalah hamba Ku mendekat kepada Ku dengan hal hal yg fardhu, dan Hamba Ku terus mendekat kepada Ku dengan hal hal yg sunnah baginya hingga Aku mencintainya, bila Aku mencintainya maka aku menjadi telinganya yg ia gunakan untuk mendengar, dan matanya yg ia gunakan untuk melihat, dan menjadi tangannya yg ia gunakan untuk memerangi, dan kakinya yg ia gunakan untuk melangkah, bila ia meminta pada Ku niscaya kuberi permintaannya....” (shahih Bukhari hadits no.6137), Maka hadits Qudsiy diatas tentunya jelas jelas menunjukkan bahwa pendengaran, penglihatan, dan panca indera lainnya, bagi mereka yg taat pada Allah akan dilimpahi cahaya kemegahan Allah, pertolongan Allah, kekuatan Allah, keberkahan Allah, dan sungguh maknanya bukanlah berarti Allah menjadi telinga, mata, tangan dan kakinya.<br /><br />Masalah ayat/hadist tasybih (tangan/wajah) dalam ilmu tauhid terdapat dua pendapat dalam menafsirkannya.<br />1.Pendapat Tafwidh ma’a tanzih<br />1. Madzhab tafwidh ma’a tanzih yaitu mengambil dhahir lafadz dan menyerahkan maknanya kpd Allah swt, dg i’tiqad tanzih (mensucikan Allah dari segala penyerupaan). Ditanyakan kepada Imam Ahmad bin Hanbal masalah hadist sifat, ia berkata ”Nu;minu biha wa nushoddiq biha bilaa kaif wala makna”, (Kita percaya dg hal itu, dan membenarkannya tanpa menanyakannya bagaimana, dan tanpa makna) Madzhab inilah yg juga di pegang oleh Imam Abu hanifah. dan kini muncullah faham mujjassimah yaitu dhohirnya memegang madzhab tafwidh tapi menyerupakan Allah dg mahluk, bukan seperti para imam yg memegang madzhab tafwidh.<br />2.Pendapat Ta’wil<br />Madzhab takwil yaitu menakwilkan ayat/hadist tasybih sesuai dg keesaan dan keagungan Allah swt, dan madzhab ini arjah (lebih baik untuk diikuti) karena terdapat penjelasan dan menghilangkan awhaam (khayalan dan syak wasangka) pada muslimin umumnya, sebagaimana Imam Syafii, Imam Bukhari,Imam Nawawi dll. (syarah Jauharat Attauhid oleh Imam Baajuri). Pendapat ini juga terdapat dalam Al Qur’an dan sunnah, juga banyak dipakai oleh para sahabat, tabiin dan imam imam ahlussunnah waljamaah.<br /><br />seperti ayat :<br />”Nasuullaha fanasiahum” (mereka melupakan Allah maka Allah pun lupa dengan mereka) (QS Attaubah:67), dan ayat : ”Innaa nasiinaakum”. (sungguh kami telah lupa pada kalian QS Assajdah 14).<br /><br />Dengan ayat ini kita tidak bisa menyifatkan sifat lupa kepada Allah walaupun tercantum dalam Alqur’an, dan kita tidak boleh mengatakan Allah punya sifat lupa, tapi berbeda dg sifat lupa pada diri makhluk, karena Allah berfirman : ”dan tiadalah tuhanmu itu lupa” (QS Maryam 64)<br /><br />Dan juga diriwayatkan dalam hadtist Qudsiy bahwa Allah swt berfirman : ”Wahai Keturunan Adam, Aku sakit dan kau tak menjenguk Ku, maka berkatalah keturunan Adam : Wahai Allah, bagaimana aku menjenguk Mu sedangkan Engkau Rabbul ’Alamin?, maka Allah menjawab : Bukankah kau tahu hamba Ku fulan sakit dan kau tak mau menjenguknya?, tahukah engkau bila kau menjenguknya maka akan kau temui Aku disisinya?” (Shahih Muslim hadits no.2569) apakah kita bisa mensifatkan sakit kepada Allah tapi tidak seperti sakitnya kita?<br /><br />Berkata Imam Nawawi berkenaan hadits Qudsiy diatas dalam kitabnya yaitu Syarah Annawawiy alaa Shahih Muslim bahwa yg dimaksud sakit pada Allah adalah hamba Nya, dan kemuliaan serta kedekatan Nya pada hamba Nya itu, ”wa ma’na wajadtaniy indahu ya’niy wajadta tsawaabii wa karoomatii indahu” dan makna ucapan : akan kau temui aku disisinya adalah akan kau temui pahalaku dan kedermawanan Ku dengan menjenguknya (Syarh Nawawi ala shahih Muslim Juz 16 hal 125)<br /><br />Dan banyak pula para sahabat, tabiin, dan para Imam ahlussunnah waljamaah yg berpegang pada pendapat Ta’wil, seperti Imam Ibn Abbas, Imam Malik, Imam Bukhari, Imam Tirmidziy, Imam Abul Hasan Al Asy’ariy, Imam Ibnul Jauziy dll (lihat Daf’ussyubhat Attasybiih oleh Imam Ibn Jauziy). Maka jelaslah bahwa akal tak akan mampu memecahkan rahasia keberadaan Allah swt, sebagaimana firman Nya : ”Maha Suci Tuhan Mu Tuhan Yang Maha Memiliki Kemegahan dari apa apa yg mereka sifatkan, maka salam sejahtera lah bagi para Rasul, dan segala puji atas tuhan sekalian alam” . (QS Asshaffat 180-182).<br /><br />Walillahittaufiq<br /><br /><br /></span>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-61287349544046668522009-03-03T18:46:00.000-08:002009-03-25T18:47:43.370-07:00Syariati Vs Sufi<div style="text-align: justify;">Mengapa anda menjadi alergi dengan istilah-istilah yang sebenarnya menjadi khazanah budaya Islam yang perlu dihargai, istilah-istilah atau pemberian nama terhadap sesuatu, peristiwa, keadaan, adalah tidak bertentangan dengan sunnah Rasulullah ….<br /><br />Rasulullah sendiri menamai kaum yang ikut hijrah adalah kaum AL MUHAJIRIN, sedangkan sang penerima tamu di Madinah, adalah AL ANSHAR. Bagi intelektual yang rajin memperhatikan kejadian, fenomena alam, dan gejala-gejala alam…disebut ULUL ALBAAB ( lihat surat , Ali Imran : 190-191)<br /><span class="fullpost"><br /><br /><br />Orang-orang atau kaum, yang hidup pada zaman Rasulullah baik yang pernah bertemu maupun tidak bertemu (orang asing, tetapi sudah beriman) disebut SHAHABAH…<br /><br /><br /><br />Orang-orang yang hidupnya diperuntukkan hanya untuk Allah , disebut kaum rabbany. Orang-orang yang memiliki kelebihan kasyaf (melihat dengan pandangan hatinya) disebut Al muhaddatsun, seperti dalam sebuah hadist Rasulullah:<br /><br /><br /><br />"Di kalangan ummat-ummat sebelum kalian telah ada Muhaddatsun. Kalaupun ada seorang diantara ummatku yang seperti itu maka dialah Umar bin Khattab" (hadist shahih, Bukhari dari hadist Abu huraiah ,mutafaqqun alaih )<br /><br /><br /><br />Sebutan-sebutan itu sudah menjadi kebiasaan budaya bangsa-bangsa ketika mereka melihat suatu kaum yang kebiasaannya menggunakan pakaian kulit domba (shuf), maka dengan mudah mereka menyebutnya kaum sufi (kaum yang selalu mengenakan pakaian shuf) dan mereka ini menjalani riyadhah atau latihan kerohanian islam yang dianjurkan Rasulullah. Mereka menjauhkan dari kemewahan dunia, ... memperbanyak dzikir dan mujahadah pada malam hari. Banyak hal yang diperbincangkan oleh mereka soal hati dan rasa kecintaan kepada Allah disamping hukum-hukum syariat (lebih menitik beratkan kepada keihsanan).<br /><br /><br /><br />Sarjana-sarjana muslim pada masa kejayaan Islam menjuluki kaum yang banyak berkecimpung dalam bidang ilmu hukum (fiqh), orang itu disebut sarjana hukum atau lebih dikenal dengan ulama' fiqih…atau ahli syariat … (syariati)<br /><br /><br /><br />Ada lagi kaum yang mengikuti pendapat-pendapat ulama / fatwa-fatwa, apakah itu Imam Syafii, Hambali, Hanafi, Wahaby, ... pengikut fatwa itu disebut syafi'iyyah, hanafiyah, hambaliyah, wahabiyah….<br /><br /><br /><br />Kita tidak bisa menghindari sebutan-sebutan tadi, karena memang itu sangat memudahkan kita untuk mempelajarinya, sehingga kita bisa memahami tahap demi tahap dari mulai hukum yang berhubungan dengan persolan yang real seperti tata cara berwudhu, hukum perkawinan, hukum shalat, sampai kepada hukum rohani, ... seperti, ilmu yang berhubungan akhlak kepada Allah (ihsan) atau disebut ilmu tasawuf, yaitu ilmu yang membahas masalah kedalaman rasa ihsan, ketakwaan, keimanan, dan ketauhidan…..<br /><br /><br /><br />Sebutan-sebutan itu akan terus berkembang seperti ilmu psikologi, antropologi, ilmu fisika, biologi, ilmu tata hukum negara…dll. Dengan adanya sebutan yang bermacam-macam itu tidak ada alasan orang untuk mengatakan mereka membuat firqah-firqah dan perpecahan…..itulah rahmat sehingga anda mudah mengenali mereka….<br /><br /><br /><br />Apakah makna syariat, hakikat , makrifat itu ?<br /><br /><br /><br />Sebenarnya syariat itu tidak bisa dipisahkan dengan hakikat dan makrifat. Karena dibalik syariat itu ada hakikat ….seperti wujud gula tidak bisa dipisah dengan manisnya… Jika ada orang yang memakan gula namun tidak merasakan "manis" maka berarti ada yang salah atas lidah orang itu, ... mungkin sedang sakit (sariawan).<br /><br />Begitu pula orang yang melakukan shalat, jika dia tidak merasakan apa-apa dalam shalatnya, maka jelas ada yang salah didalam hatinya, ... mungkin hatinya<br /><br />sedang sakit, sehingga tidak mampu menangkap kelezatan shalat tersebut … Hatinya tertutup karena tidak mendapat sinar ilahy.<br /><br /><br /><br />Hakikat itu adalah kebenaran atas syariat itu sendiri, misalnya ada nash yang menyatakan bahwa "berpuasalah maka niscaya kalian akan sehat". Kalimat ini adalah teks syariat, yang jika kita melakukan puasa dengan benar, ... dan ternyata kita mendapatkan manfaat dari puasa, seperti merasa badan lebih sehat dari sebelumnya… Dan para pakar menyatakan, bahwa memang puasa itu menyebabkan sehat bagi tubuh manusia maupun mental ….. Hal inilah yang dimaksud dengan hakikat / rahasia dibalik syariat atau firman.<br /><br /><br /><br />Kalau anda mendapatkan manfaat itu, maka anda adalah orang yang disebut yang mengetahui (atau makrifat atas kebenaran ayat tersebut), bukan mengakui secara intelektual saja akan tetapi mengetahui secara transendental.<br /><br /><br /><br />Setiap syari'at itu mengandung hakikat dan didalam hakikat itu ada pengetahuan atau makrifat…tidak bisa dipisahkan.<br /><br /><br /><br />Syariat : membahas aspek dalil atau nash, seperti aqimush shalata wa atuz zakata (dirikanlah shalat dan bayarlah zakat ( An nisa': 77 )<br /><br /><br /><br />Thariqah : membahas aspek praktis dan kesempurnaannya, bagaimana takbir yang baik, rukuk yang baik, sujud yang baik serta mengatur perjalanan rohani agar tidak menyimpang dari shalat.<br /><br /><br /><br />Hakikat : membahas aspek ruhiyah, masalah hikmah atau dampak dari pelaksanaan syariat, seperti dalam "inna shalata tanha anil fahsyai wal munkar", sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar" (Al Ankabut :45), untuk itu bagi orang yang shalat namun ia tidak mampu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, maka orang tersebut tidak mendapatkan hakikat dari shalat, sehingga Allah mengkritik peshalat dalam surat Al Maun : 4-6) :<br /><br /><br /><br />"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) oang-orang yang lalai dari shalatnya, yaitu orang-orang yang berbuat riya"<br /><br /><br /><br />Ma'rifat : adalah orang yang telah mengalami keadaan shalat tersebut secara transenden, orang yang merasakan manisnya iman, ... orang yang merasakan kelezatan shalat dan orang yang mengetahui tentang Allah (makrifatullah)<br /><br /><br /><br />Ilmu makrifat adalah ilmu yang membahas masalah sifat, asma, af'al dan dzat Allah.<br /><br /><br /><br />Dengan demikian sangatlah tidak relevan jika istilah-istilah itu menjadikan ummat berpecahan, ... yang mungkin terjadi adalah, perbedaan pengalaman dalam mejalani syariat tsb. Ada yang merasa bahwa syariat itu memberikan dampak kepada jiwanya sehingga hatinya menjadi damai, ... ada sebagian orang tidak merasakan apa-apa dalam bersyariat, bahkan syariat itu menjadi beban bagi dirinya. Perbedaan itu seharusnya menjadi koreksi bagi kita semua ….benarkah syariat itu.<br /><br /></span></div>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7679629160064672753.post-9497688819058925822009-03-03T18:45:00.000-08:002009-03-25T18:46:04.054-07:00Syariat Sebagai Gerbang Hakikat<div style="text-align: justify;">Umat Islam masa sekarang ini banyak yang kehilangan arah dan tempat pijakan, tidak tahu dari mana harus memulai. Mereka terpuruk dan ingin cepat bangkit dari ketertinggalannya. Hal tersebut tampak dari semangat yang kadang berlebihan dengan diiringi emosi yang tinggi, sehingga hal itu memudahkan musuh-musuh Islam untuk mensiasati dan menjadikan umat Islam sebagai kaum teroris dan berbagai kesan kurang baik lainnya. Hal ini harus diakui merupakan keteledoran umat Islam dalam melaksanakan ajaran dengan pengertian yang keliru. Islam harus kembali kepada hati yang suci, yang dalam firman Allah dikatakan ...."yang mampu memuat Dzat-Ku". Dengan demikian seharusnya manusia akan berkata-kata dengan Rab-nya tentang hidup, tentang ilmu, tentang informasi dan rencana-rencana untuk menghadapi semua permasalahan di dunia maupun di akhirat. Bukankah Allah berjanji akan melindungi seorang mukmin dengan mengalahkan sepuluh orang musuh?. Kaum yang sedikit dengan kekuatan spiritual yang luar biasa mampu mengalahkan perang badar yang dahsyat. Nabi Musa dengan keteguhannya dalam bertauhid mampu mengalahkan Raja Fir'aun. Dan masih banyak lagi pejuang-pejuang sahid kita dalam menghadapi musuh dengan tetap teguh pada jalan tauhid dan komunikasi kepada Allah Yang Agung.<br /><span class="fullpost"><br />Kita sadar bahwa begitu agungnya Al Qur'an, dan begitu piciknya kita dalam memahami syariat, sehingga kita lihat ummat Islam sekarang terpuruk dan saling menyalahkan. Kita lihat pula gerakan atau harokah-harokah Islam muncul dimana-mana dengan berbagai bentuk penawaran berupa konsep keIslaman yang lebih murni. Namun apa yang terjadi, kenyataannya mereka masih sangat rapuh sehingga antara mereka masih mengadakan adu otot dikhalayak ramai bahkan seperti anak kecil saling cemooh dan masing-masing pihak merasa yang paling benar dan Islami. Satu hal yang belum ada dalam jiwa ummat adalah kelembutan hati akibat jauhnya dari ingat kepada Allah, ketika memulai suatu tindakan bukan dilandasi karena Allah, serta kurang siapnya kita dalam menembus hati-hati yang panas dan gersang dengan sapaan jiwa yang manis penuh kasih. Kita belum memiliki keberanian untuk mengatakan akulah yang salah dan terimakasih atas nasihatmu. Padahal untuk hal seperti itu Allah sudah memberikan peringatan seperti yang tercermin dalam surat Al 'Ashr ayat 3 :<br /><br />"Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh dan nasehat menasehati supaya menta'ati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kebenaran" (QS 103:3).<br /><br />Pada kali ini penulis akan membicarakan masalah syariat pada sisi yang lain disamping yang sudah terpapar mengenai bersyariat untuk memikirkan ayat-ayat kauniah. Penulis juga akan mengungkapkan masuknya seorang mukmin sejati dalam bersyariat sehingga mencapai kepada tingkat hakikat syariat secara transendental. Dimana pada kondisi ini adalah bagaimana melaksanakan syariat dan merasakan keimanan yang sebenarnya dengan tetap mengacu pada kontrol Al Qur'an dan Al hadist.<br /><br />Imam Hasan Al Banna berkata di dalam risalah ta'lim : Bagi iman yang tulus, ibadah yang benar serta mujahadah (berjuang menundukkan hawa nafsu) melahirkan cahaya kelezatan yang Allah limpahkan ke dalam hati siapa saja yang Dia kehendaki diantara hamba-hamba-Nya. Akan tetapi ilham, khowatir (lintasan-lintasan hati), kasyf (penyingkapan rahasia ghaib) dan mimpi bukanlah merupakan dalil-dalil hukum syariat dan tidak dianggap kecuali dengan syarat tidak bertentangan dengan hukum agama dan nash-nash-Nya (nash dari Al Qur'an dan As Sunnah). Di dalam menyikapi prinsip syariat, ada dua golongan/kategori yang termasuk di dalamnya, yaitu :<br /><br />Golongan pertama, golongan yang mengabaikan cita rasa yang terkandung dalam syariat, atau mereka menilai sesuatu secara lahiriah saja tanpa melihat kepada pengertian sesungguhnya, yang mana mereka/golongan ini mengingkari pengaruh apapun yang timbul dari iman yang dalam, ibadah yang benar, serta ketulusan dalam bermujahadah di dalam mencemerlangkan akal dan memberi hidayah kepada hati.<br /><br />Golongan kedua, yaitu golongan orang yang di dalam melaksanakan ibadah (bersyariat), tidak hanya sampai kepada makna lahiriah saja, tetapi perhatian terhadap penghadapan jiwa secara hanif (lurus) dan sungguh-sungguh dalam berjuang melumpuhkan hawa nafsu. Di dalam hadist shahih, Rasulullah SAW bersabda :<br /><br />"Akan dapat merasakan makanan iman ialah : orang yang ridho terhadap Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan Muhammad sebagai nabinya" (HR Muslim dari Al Abbas).<br /><br />Sufyan bin usyainah pernah ditanya "Mengapakah ahlul ahwa (yang bergelimang dalam nafsu) itu begitu kuat cintanya kepada nafsunya ?" Sufyan menjawab : "Apakah engkau lupa firman Allah yang mengatakan :<br /><br />"Dan mereka itu telah dimesrakan dalam hati-hati mereka untuk menyembah anak lembu dengan kekufuran mereka" (QS 2:92).<br /><br />Setiap peribadatan yang apabila kita lakukan dengan syarat sungguh-sungguh akan mendapatkan dampak kepada hati berupa kesejukan dan kemudahan untuk melakukan kebaikan-kebaikan yang dirihoi Allah SWT. Dan sebaliknya apabila kita melakukannya dengan sekedarnya saja atau hanya memenuhi syarat sahnya syariat, maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali rasa penat dan jenuh. Sehingga terasa sekali di hati kekakuan dan kecongkakkan yang dengan tetap bersimbulkan keIslaman. Maka jadilah budaya kita adalah budaya Islam yang kaku dan jauh dari sifat kasih sayang serta kebusukan hati yang diseliputi bungkus syariat Islam. Kenyataan ini hendaknya kita koreksi, bagaimana sikap orang mukmin terhadap sesama, dan bagaimana mereka bila disebut asma Allah.... lalu bergetar serta tersungkur dan menangis tak tertahankan.<br /><br />Di dalam Al Qur'an banyak dijelaskan ciri-ciri seorang mukmin sejati. Yang seharusnya menjadi acuan dalam hidup kita dalam melakukan peribadatan kepada Allah SWT. Bukannya lantas takluk kepada kekalahan terhadap nafsu. Yang akhirnya kita tetap berkubang dalam kecintaan terhadap bimbingan setan yang sesat.<br /><br />Kesulitan hati dalam merasakan nikmat Allah berupa kelezatan iman. Cemerlangnya hati, kekhusu'an serta berbuat baik. Ini disebabkan ada bisikan pembimbing yang setia setiap saat dalam melakukan kekejian dan kemungkaran, yaitu setan laknatullah. Sebagaimana dicantumkan dalam Al Qur'an surat Az Zukhruf ayat 36 :<br /><br />"Barang siapa yang berpaling dari dzikir kepada yang maha pemurah, kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya" (QS 43:36).<br /><br />Sedangkan dalam surat Al Mujaadilah ayat 19 Allah berfirman :<br /><br />"Telah dikerasi mereka oleh setan, maka setan itu telah menjadikan mereka lupa kepada menyebut Allah" (QS 58:19).<br /><br /><br />Dilanjutkan dalam surat An Nisaa' ayat 142 tercantum, artinya :<br /><br />"Mereka gemar memperlihatkan amalan-amalannya kepada manusia ramai dan mereka tiada menyebut Allah kecuali hanya sedikit" (QS 4:142).<br /><br />Juga dalam surat An Nuur ayat 21 , artinya :<br /><br />"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah setan itu menyuruh perbuatan yang keji dan mungkar. Sekiranya tidak karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui" (QS 24:21).<br /><br />Setelah melihat dengan jelas keterangan Al Qur'an mengenai betapa setan merupakan penyebab utama dalam mengarahkan manusia untuk berbuat keji dan mungkar, sehingga manusia tidak lagi mampu berbuat yang diperintahkan Allah. Namun demikian Allah menjelaskan dalam Al Qur'an bahwa Allah sendirilah yang akan mengangkat manusia ketika manusia dalam perangkap setan. Kita tidak akan mampu menolak ajakan setan sebab mereka berada dalam pusat hati kita, kita bagaikan terpengaruh hipnotis dimana selalu menuruti apa yang diperintahkan setan. Maka jadilah kita orang yang selalu dalam bimbingan setan. Hati kita menjadi keji tanpa harus melalui proses berpikir. Rasa jahat itu muncul seketika dalam hati dan merasakan sulitnya berbuat kebajikan. Akan tetapi kekuatan atas kesungguhan dalam menghayati perilaku syariat mengakibatkan si pelaku menemui hakikat (kebenaran) dari apa yang dilakukan selama ini. Seperti diungkapkan Al Qur'an surat Al 'Ankabuut ayat 45 mengenai shalat :<br /><br />"bahwa sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar" (QS 29:45 ).<br /><br />Pemahaman atas ayat tersebut adalah bahwa shalat merupakan alat pencegah dari segala perbuatan buruk. Satu hal yang akan penulis kedepankan dalam memperhatikan masalah shalat, adalah bagaimana kita menghayati dan meluruskan jiwa kita dalam menghadap kepada yang menciptakan langit dan bumi dengan tidak sedikitpun kesyirikan dalam hati maupun pikiran kita. Kehadiran hati, perasaan serta dialog yang telah disyariatkan. Apabila si pelaku tadi melakukannya dengan totalitas tinggi (kaffah), maka ia akan mendapatkan karunia ketidakmampuan berbuat keji dan mungkar, serta akan dimudahkan untuk selalu bersikap baik. Karena di dalam hati orang itu sudah timbul perasaan ihsan yang terus-menerus terhadap Allah. Syariat tidak lagi menjadi beban si pelaku. Tetapi merupakan energi bagi kehidupan serta menjadi alat komunikasi yang indah untuk selalu berdialog dalam doa.<br /><br />Ketidak-mampuan dalam melakukan perbuatan keji dan mungkar adalah merupakan karunia Allah, merupakan kenyataan (hakikat). Si pelaku tidak lagi merasa tertekan dan terbebani syariat yang begitu banyak.<br /><br />Berdasarkan keterangan di atas, maka kecintaan terhadap perbuatan keji dan mungkar itu hanya dapat diatasi dengan membawakan hati tersebut agar selalu teringat kepada Allah serta mengihklaskan hati kita hanya untuk Allah. Sebagaimana Allah firmankan dalam surat Yuusuf ayat 24 :<br /><br />"Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikian itu karena hendak memalingkan yusuf dari perbuatan jahat dan keji, karena sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba yang ikhlas" (QS 12:24).<br /><br />Allah telah mengisyaratkan pada ayat-ayat di atas bahwa kita tidak akan mampu beribadah dengan baik atau melakukan syariat yang begitu banyak, rasanya mustahil kita memenuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan Allah tersebut, kecuali atas karunia dan bimbingan-Nya. Dan untuk mendapatkan bimbingan serta inayah Allah kita diharapkan memasrahkan diri setiap saat dalam segenap keadaan, dengan cara mengingat Allah baik pagi maupun petang, serta mengikhlaskan setiap peribadatan hanya untuk Allah semata. Begitulah Allah memalingkan nabi Yusuf dari perbuatan tercela dengan menuntun dan dan mencabut rasa keji dan mungkar di hatinya. Padahal saat itu kedua belah pihak antara nabi Yusuf dan Siti Zulaiha sudah saling menginginkan, namun nabi Yusuf berserah diri kepada Allah untuk mendapatkan burhan (penerang) dari Allah. Atas dasar keikhlasan dan pemasrahan yang kuat kepada Allah, akhirnya nabi Yusuf mendapatkan karunia terlepas dari ajakan setan<br /></span></div>Go Internationhttp://www.blogger.com/profile/13407069325173507842noreply@blogger.com0